Aremania Dituding Sebabkan Tragedi Kanjuruhan, Eks Jubir Gus Dur: Jahat Sekali, Sudah Difitnah Dibunuh Pula

Selasa, 04 Oktober 2022 | 13:44 WIB
Aremania Dituding Sebabkan Tragedi Kanjuruhan, Eks Jubir Gus Dur: Jahat Sekali, Sudah Difitnah Dibunuh Pula
Sejumlah penonton membawa rekannya yang pingsan akibat sesak nafas terkena gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan saat kericuhan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan nyawa melayang dalam peristiwa tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) malam. Kejadian ini pun menjadi sorotan baik di dalam dan luar negeri.

Tak ayal perdebatan mengenai penyebabnya mengemuka, termasuk ada yang menuding suporter Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang lah yang menyebabkan tragedi.

Salah satu yang menudingnya adalah pegiat media sosial Ade Armando. Opini Ade ini jelas mendapat banyak cacian publik, tak terkecuali dari mantan Juru Bicara Presiden ke-4 Abdurrachman Wahid, Adhie M Massardi.

Lewat diskusinya dengan Hersubeno Arief, Adhie menyayangkan adanya pendapat bahwa suporter menjadi penyebab terjadinya insiden maut di Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga: Gas Air Mata Jadi Pemicu Tragedi Kanjuruhan, Prof Kikiek: Mereka tidak Didesain untuk Pengamanan Sepak Bola

"Korban kemudian difitnah sebagai bagian dari kerusuhan. Akibat rusuh itulah kalian mati. Ini kan jahat sekali," kata Adhie, dikutip Suara.com dari kanal YouTube Hersubeno Point, Selasa (4/10/2022).

Padahal saat itu suporter Persebaya Surabaya tak mendapatkan kuota untuk menonton di Stadion Kanjuruhan. Karena itulah, Adhie menilai para penonton yang menjadi korban di sini malah dianggap sebagai penjahatnya.

"Padahal kita tahu bahwa fitnah itu lebih jahat dari pembunuhan. Nah sini sudah difitnah, dibunuh pula. Ini dua kali," jelasnya.

Menurutnya pemerintah dan aparat keamanan lah yang kurang memahami tata laksana sebagai penyelenggara pertandingan sepak bola.

Misalnya saja larangan penggunaan gas air mata oleh FIFA. Pasalnya pemakaian gas air mata, apalagi di ruang tertutup seperti stadion, dapat menimbulkan kepanikan sehingga berpotensi menyebabkan para penonton terinjak-injak misalnya.

Baca Juga: Respect Buat Army Indonesia, Galang Dana Untuk Korban Tragedi Kanjuruhan, Nominalnya Fantastis

Sementara terlihat jelas aparat polisi yang menembakkan gas air mata ke tribun penonton dengan dalih mengendalikan massa yang turun ke lapangan. Tembakan gas air mata ini mengakibatkan kepanikan massal dan para penonton berdesakan keluar dari stadion.

Ade Armando Tuding Aremania Penyebab Tragedi Kanjuruhan

Ade Armando salahkan Aremania dalam tragedi Kanjuruhan. (YouTube/COKRO TV)
Ade Armando salahkan Aremania dalam tragedi Kanjuruhan. (YouTube/COKRO TV)

Pegiat media sosial kembali memanen kritikan setelah menyebut suporter Arema FC alias Aremania lah penyebab terjadinya tragedi Kanjuruhan.

Hal ini disampaikan Ade di salah satu tayangan COKRO TV, di mana ia mengajak masyarakat untuk lebih objektif dalam menanggapi tragedi yang menyebabkan Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat itu dicopot.

Bahkan dengan terang-terangan ia menyebut Aremania sebagai pihak yang sok jagoan sehingga mengakibatkan terjadinya tragedi mematikan tersebut.

"Yang jadi pangkal masalah adalah suporter Arema yang sok jagoan melanggar semua peraturan dalam stadion dengan gaya preman masuk ke lapangan, petentengan," tutur Ade Armando, dikutip Suara.com dari akun Twitter @OnlyFrens, Selasa (4/10/2022).

Apa yang dilakukan polisi, menurut Ade Armando, sudah sesuai dengan tugas dan kewajiban mereka. "Dalam pandangan saya, polisi sudah melaksanakan kewajibannya," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI