'Liga 1 Bersaing dengan Liga Dangdut', Mengapa Pertandingan Sepak Bola Sebaiknya Digelar Sore, Bukan Malam Hari?

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 04 Oktober 2022 | 11:46 WIB
'Liga 1 Bersaing dengan Liga Dangdut', Mengapa Pertandingan Sepak Bola Sebaiknya Digelar Sore, Bukan Malam Hari?
Para pemain dan ofisial Arema FC duduk melingkar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Senin (3/10/2022). [dok. BeritaJatim]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satu hal yang menjadi perhatian dalam tragedi Kanjuruhan adalah waktu pelaksanaan pertandingan antara Arema FC versus Persebaya Surabaya yakni pada malam hari.

Keputusan waktu pelaksanaan pertandingan pukul 20.00 WIB itu diambil oleh PT LIB dalam surat PT LIB dengan nomor surat 497/LIB-KOM/IX/2022 yang ditandatangani Dirut PT LIB, Akhmad Hadian Lukita.

Padahal sebelumnya pihak kepolisian telah meminta panitian pelaksana untuk mengubah jadwal pertandingan pada sore hari, dengan alasan keamanan.

Alasan pertandingan Sepak Bola sebaiknya sore hari

Baca Juga: Presiden Jokowi Akan Serahkan Langsung Santunan Rp50 Juta untuk Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan

Ternyata ada alasan yang sangat mendasar mengapa pertandingan sepak bola sebaiknya dilakukan pada sore hari, bukan malam hari.

Hal tersebut diungkapkan oleh Nugroho Setiawan, mantan Security Officer PSSI yang kni menjabat sebagai Security Officer di Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Ia juga juga satu-satunya orang Indonesia yang memegang lisensi FIFA Security Officer.

Potret Nugroho Setiawan, satu-satunya orang Indonesia yang kantongi lisensi FIFA Security Officer. (PSSI)
Potret Nugroho Setiawan, satu-satunya orang Indonesia yang kantongi lisensi FIFA Security Officer. (PSSI)

Dalam sebuah video yang diunggah di channel YouTube Sport77 Official, Nugroho menjelaskan mengapa pertandingan sepak bola lebih baik dilaksanakan pada sore hari.

Menurut dia, ada dua alasan mengapa pertandingan sepak bola digelar sore hari, yakni alasan komersil dan alasan keamanan.

Alasan komersil lebih memperhitungkan alasan ekonomi di balik pertandingan sepak bola tersebut jika akan ditayangkan langsung oleh stasiun televisi.

Baca Juga: Lilin dari Kalimantan untuk Tragedi Kanjuruhan

Terlebih jika pertandingan tersebut terkait dengan kepentingan hak siar dan sponsor. Menurut Nugroho, stasiun televisi akan sulit memberikan waktu siar pertandingan sepak bola pada malam hari, karena jam 19 sampai 21 merupakan primetime dimana jumlah penontonnya sangat tinggi.

Namun tipikal penonton Indonesia di jam primetime lebih menyukai tayangan seperti sinetron, drama korea atau acara music dangdut. Sementara pertandingan sepak bola kurang diminati oleh penonton di jam primetime tersebut.

“Jadi Liga 1 ini bersaing dengan Liga Dangdut yang lebih menjual,” ujar Nugroho.

Karena itulah terkadang pertandingan sepak bola mengalah dan menggeser waktunya lebih cepat menjadi sore hari.

Alasan keamanan

Selain alasan komersil, dalam menggelar pertandingan sepak bola, penyelenggara dan aparat juga mempertimbangkan aspek keamanan. Menurut Nugroho, waktu yang paling baik untuk melaksanakan pertandingan sepak bola dari segi keamanan adalah sore hari.

Ia mengatakan, pertandingan sepak bola yang digelar siang atau sore hari akan memudahkan aparat untuk melakukan tindak pengamanan jika terjadi keributan pada pertandingan itu.

Hal ini juga terkait dengan tipikal penonton sepak bola yang hadir di stadion. Menurut analisa Nugroho, sedikitnya ada tiga jenis penonton sepak bola yang hadir di stadion, pertama adalah penonton kelas bawah yang biasanya terdiri dari supporter fanatik yang rela melakukan apa saja hanya demi menonton pertandingan klub kesayangannya, termasuk melanggar peraturan.

“Istilahnya ‘Romli” yah, rombongan lillahi ta’ala [rombongan liar], datang kalau dapat tiket syukur, kalau tidak dapat yah nyopet,” ujar Nugroho.

Kedua adalah tipe penonton kelas menengah yang memiliki kecenderungan fanatisme, namun masih mengikuti peraturan, seperti membeli tiket dan duduk dengan tertib di tribun selama pertandingan berjalan.

Terakhir adalah kelompok kelas atas, yang merupakan penikmat pertandingan sepak bola dan biasanya berasal dari kalangan orang kantoran.

Nugroho melanjutkan, ketika terjadi keributan atau kerusuhan dalam pertandingan sepak bola itu, reaksi dari ketiga tipe penonton tersebut berbeda-beda.

Kelompok yang pertama mungkin akan bertindak lebih agresif dibanding dua kelompok lainnya. Disinilah pentingnya mengapa pertandingan sepak bola sebaiknya digelar sore hari.

Nugroho mengatakan, jika pertandingan digelar malam hari, maka aparat keamanan akan kesulitan mengindentifikasikan jenis penonton tersebut, karena terkendalam penerangan yang kurang. Terlebih kalau keributan tersebut menjalar hingga ke luar stadion.

Namun jika pertandingan digelar siang atau sore hari, ketika terjadi keributan, aparat keamanan bisa dengan mudah mengetahui melihat dan mengenal penonton dilihat dari jenis-jenis yang sudah disebutkan di atas.

“Kalau terjadi apa-apa lebih mudah ditangani, tidak perlu tambahan lampu, karena penontonnya langsung kelihatan,” ungkapnya.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI