Analisis Media Asing: 'Tak Bisa Dimaafkan' Polisi Pakai Gas Air Mata di Kanjuruhan

Selasa, 04 Oktober 2022 | 11:29 WIB
Analisis Media Asing: 'Tak Bisa Dimaafkan' Polisi Pakai Gas Air Mata di Kanjuruhan
Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk lapangan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dalam kejadian itu, polisi menyebut banyak korban yang hancur atau mati lemas. Tak terkecuali 32 anak-anak yang meninggal dunia. Ini menjadi salah satu bencana stadion paling mematikan di dunia.

“Di ruang terbatas, mengapa Anda memutuskan untuk membuat tingkat kepanikan, di mana pada dasarnya Anda menggiring orang ke area yang tidak ada jalan keluar?” tanyanya.

"Saya pikir itu akan menjadi fokus investigasi internal dan lokal dari tindakan polisi," tandas Profesor Hans Westerbeek.

Sementara itu, Badan Sepak Bola Dunia, FIFA  mengatakan dalam peraturannya bahwa polisi atau otoritas keamanan dilarang membawa atau menggunakan senjata api atau gas pengendali massa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI