Suara.com - Presiden Arema FC, Gilang Widya atau akrab dikenal dengan nama Juragan 99 mengungkap dirinya akan bertanggung jawab dan mengganti kerugian yang terjadi dalam peristiwa Kanjuruhan, Sabtu (01/10/22) lalu.
Janji ini disampaikannya melalui konferensi pers pasca tragedi kerusuhan sepakbola Arema vs Persebaya pada Minggu (02/10/22). Gilang berkomitmen untuk membantu proses perawatan bagi korban luka-luka dan santunan bagi keluarga yang ditinggalkan.
1. Baru Setahun Menjabat
Pertanggungjawaban Gilang atas kejadian Kanjuruhan ini tak lepas dari perannya sebagai Presiden Arema FC. Sejak 2021, Gilang yang ditunjuk langsung oleh Direksi Arema FC ini menuai banyak pujian hingga 1 tahun kepemimpinannya di Arema FC.
Baca Juga: Cak Nun Sentil Polisi: Jangan Sampai Suporter Sepak Bola Disamakan dengan Teroris
Tak hanya itu, Gilang juga banyak berpartisipasi dalam kegiatan Arema, termasuk memberikan support berupa dana dari perusahaan pribadinya.
2. Terpukul atas kejadian kerusuhan Kanjuruhan
Baru genap 1 tahun menjabat sebagai Presiden Arema FC, Gilang harus menerima kenyataan bahwa klub kebanggaannya dengan slogan Salam Satu Jiwa tersebut malah mengalami kejadian kerusuhan yang memakan korban ratusan korban jiwa dan korban luka-luka. Hingga saat ini, ada kurang lebih 448 orang korban yang teridentifikasi dari kejadian kerusuhan Kanjuruhan.
3. Bertanggung jawab atas segala kerugian
Kejadian yang berlangsung pada Sabtu, (01/10/22) lalu tersebut pun diketahui oleh Gilang dan diresponsnya langsung melalui Press Conference Pasca Tragedi Kerusuhan Sepak Bola Arema vs Persebaya yang digelarnya keesokan harinya.
Di dalam konferensi pers tersebut, Gilang mengungkap dirinya akan membantu para korban dan menyantuni setiap keluarga yang anggota keluarganya meninggal dalam kejadian ini.
4. Datangi keluarga korban
Bukan hanya mengungkap akan bertanggungjawab, Gilang beserta sang istri dan timnya menyambangi rumah para korban untuk mengungkapkan rasa belasungkawanya terhadap kejadian "berdarah" di Kanjuruhan pada Sabtu malam lalu. Ia juga sempat mengikuti pengajian di beberapa rumah keluarga korban dan menyampaikan rencananya soal ganti rugi atas kejadian yang menimpa suporter Arema FC tersebut.
5. Khawatirkan nasib Arema
Gilang juga kembali menggelar konferensi pers bersama Manajemen Arema FC yang mengungkap soal kekhawatirannya atas klub Singo Edan ini kedepannya setelah kejadian kerusuhan Kanjuruhan. Ia pun mengungkap beberapa poin yang menjadi fokusnya dalam sisi klub.
“Sanksi tidak bisa bermain home (di Malang) sebenarnya sangat memberatkan. Pertama, tidak bisa dapat pemasukan dari tiket. Kedua, sponsor pasti akan komplain karena ketika kita bermain di laga home banyak sekali aktivasi kegiatan yang dilakukan. Ketika, ketika bermain home biasanya kita punya pendukung 12 (supporter) yang menjadi semangat ekstra,” ujar suami Shandy Purnamasari ini.
Kontributor : Dea Nabila