(Gas) Air Mata di Tribun 12 Kanjuruhan, Aremania Terbantai di Rumah Sendiri

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 03 Oktober 2022 | 17:07 WIB
(Gas) Air Mata di Tribun 12 Kanjuruhan, Aremania Terbantai di Rumah Sendiri
Nama-nama korban tragedi Kanjuruhan per Senin 3 Oktober 2022. [Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan Aremania terbantai di ‘rumah’ mereka sendiri, Stadion Kanjuruhan Malang. Polisi kembali menjadi sorotan. Satu pelajaran penting dari tragedi ini, rumus pentungan + gas air mata aparat, tak pernah bisa menenangkan gejolak massa.

KEPALA Alfan Hafiz Mualizar terus tertunduk. Tubuhnya lemas. Tapi dia tetap setia menunggu di depan ruang jenazah, sembari menangis.

Dalam kamar jenazah RSUD Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Minggu 2 Oktober, sejumlah orang sibuk membungkus mayat Ahmad Huzein Rahmadani.

Jenazah Huzein lah yang ditangisi oleh Alfan.

Keduanya adalah suporter Arema Malang, yang menjadi korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, sehari sebelumnya.

"Saya dan Huzein berboncengan memakai motor dari Tulungagung ke sini, menonton Arema. Tapi kini, saya akan pulang bersama Huzein memakai mobil jenazah,” kata Alfan menyesali keadaan.

Alfan tak sempat berganti baju. Dia masih menggunakan jaket putih, celana jins, dan sepatu kets—sama yang ia pakai bersama Huzein saat berangkat ke Malang.

Setelah Huzein menjadi korban tragedi di Stadion Kanjuruhan yang dipicu gas air mata polisi, Alfan langsung ikut mengawal sahabatnya ke rumah sakit, hingga mengurus kepulangan jenazah.

Baca Juga: Tragedi Kerusuhan Kanjuruhan Malang, Polri Periksa Sejumlah Pihak, Ini Daftarnya

Alfan masih mengingat perjalanan mereka dari Tulungagung ke Malang untuk menyaksikan laga derby klasik Aremania versus Persebaya Surabaya, Sabtu 1 Oktober malam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI