Kepanikan massal yang terjadi menyebabkan para suporter berdesak-desakan di pintu keluar ketika stadion berselimut gas air mata. Padahal FIFA telah melarang pemakaian gas air mata selama pertandingan sepak bola.
Tanggapan Warganet

Video yang memperlihatkan tindak represif sejumlah oknum aparat TNI/Polri ini mendapat banyak komentar miring warganet.
Banyak yang menyayangkan SOP pengamanan pertandingan yang kurang humanis. Meski tidak sedikit pula yang menilai kerusuhan bermula dari sikap penonton yang kurang legawa menerima kekalahan Arema FC.
"Maen tendang maen pukul," komentar warganet.
"Udah jatuh kena gas air mata masih di pukulin juga, ga kebayang sesek perih dan sakitnya," kata warganet.
"Andai Terima Kekalahan Tanpa Masuk Lapangan Dan Membahayakan Para Pemain. Mungkin Tragedi Berdarah Tak Terjadi.." tulis warganet.
"Yang katanya mengayomi... Padahal supoter belom tentu juga nyerang aparat," timpal yang lainnya.
Presiden Arema FC Meminta Maaf Soal Tragedi Kanjuruhan
Baca Juga: Shin Tae-yong Angkat Bicara soal Ratusan Orang Tewas di Tragedi Kanjuruhan
![Presiden Klub Arema FC Gilang Widya Pramana (kanan) bersama Manajer Arema FC Ali Rifki pada saat melakukan jumpa pers di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (27/4/2022). [ANTARA/Vicki Febrianto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/04/27/71280-presiden-klub-arema-fc-gilang-widya-pramana-kanan-bersama-manajer-arema-fc-ali-rifki.jpg)
Gilang Widya Permana selaku Presiden Arema FC mengaku sangat menyayangkan kerusuhan yang terjadi. Pria yang juga dikenal sebagai Juragan 99 itu mengaku siap bertanggung jawab penuh atas insiden yang terjadi.