Gas air mata tersebut yang diduga membuat penonton berdesakan hingga sesak napas dan saling injak untuk keluar dari stadion.
Video yang diunggah @kabarnegri itu sontak mengundang berbagai respons dari warganet.
"Ya Allah, enggak bisa bayangin kalau misal aku ada di sana dengan kondisi kayak gtu. Allah, cukup sekali kejadian kayak gini," komentar warganet.
"Ini semua karena polisi penyebabnya main tutup saja yang gas air mata dilepas wajar kan mereka ada yang pingsan," imbuh warganet lain.
"Kenapa pintunya tertutup sih," tambah lainnya.
"Yang dipertanyakan, kenapa enggak dibuka pintu keluar, biar bisa keluar," tulis warganet di kolom komentar.
"Pintu keluar kok ditutup bukan kah itu berbahaya untuk kondisi darurat, siapa yang bertanggung jawab?" timpal lainnya.
Kronologi Tragedi Kanjuruhan
Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta mengatakan, pertandingan antaran Persebaya versus Arema FC pada Sabtu (1/10/2022) di Stadion Kanjuruhan Malang mulanya berjalan lancar.
Baca Juga: Doakan Korban Tragedi Kanjuruhan, Raffi Ahmad: Tidak Usah Saling Menyalahkan
Sampai berakhir dengan kekalahan tuan rumah, Arema FC, suporter mulai ribut. Sebagian suporter kecewa tim kesayangan mereka menelan kekalahan dari tim tamu.