Jadi Sejarah Kelam Sepak Bola, Anggota DPR Desak Investigasi Transparan Tragedi Kanjuruhan

Senin, 03 Oktober 2022 | 12:42 WIB
Jadi Sejarah Kelam Sepak Bola, Anggota DPR Desak Investigasi Transparan Tragedi Kanjuruhan
Anggota Komisi I DPR RI Jazuli Juwaini. (Dok : DPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini mendesak pemerintah untuk investigasi secara transparan tragedi yang merenggut ratusan korban jiwa di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022).

Jazuli mengatakan pimpinan dan anggota Fraksi PKS turut berbelasungkawa untuk seluruh keluarga korban peristiwa di Kanjuruhan.

Ia meminta investigasi secara transparan untuk mengetahui hal yang sebenarnya menjadi penyebab banyak korban jiwa yang berjatuhan.

"Investigasi secara transparan apa yang menjadi penyebab begitu banyak korban jiwa. Apakah ada kelalaian penyelenggara dan aparat," kata Jazuli di Jakarta, Senin (3/10/2022).

Baca Juga: Menpora Diminta Cepat Panggil PSSI, Pemilik Klub dan Panitia Pertandingan Daerah, Buntut Tragedi Kanjuruhan

Menurutnya, tragedi di Kanjuruhan ini merupakan tragedi nasional yang perlu diusut apakah ada kesalahan prosedur penanganan massa dan apakah ada tindakan tidak profesional.

Oleh sebab itu, tragedi di Kanjuruhan ini harus diusut tuntas supaya masalah menjadi terang benderang dan pihak-pihak yang harus tanggung jawab.

"Ini tragedi nasional yang membuat kita, khususnya dunia sepak bola berduka. Tidak ada sepak bola yang lebih berharga dari nyawa, sepak bola harus tetap menjunjung tinggi kemanusiaan," ujarnya.

Lebih lanjut, ia juga mendesak banyak pihak, seperti PSSI, panitia penyelenggara, pengelola klub, dan suporter bola nasional untuk melakukan evaluasi menyeluruh karena tragedi ini menjadi tragedi kemanusiaan terbesar sepak bola Tanah Air.

Dia menilai pemerintah selaku regulator dan pelindung masyarakat sepak bola harus mengambil tanggung jawab untuk memperbaikinya.

Baca Juga: Edy Rahmayadi Soal Tragedi Kanjuruhan Malang: Tragedi yang Sangat Menyesakkan Dada

"Cukup sudah jangan lagi ada nyawa melayang dalam pertandingan sepak bola. Kepada semua pihak mulai dari klub, induk sepak bola, dan pecinta sepak bola, mari kita introspeksi dan menyadari sepenuhnya bahwa sepak bola adalah olahraga prestasi dan tidak boleh mengorbankan kemanusiaan," katanya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa jumlah korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pascapertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya sebanyak 125 orang.

Listyo di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10) mengatakan bahwa sebelum dilakukan pembaruan data, jumlah korban meninggal dunia disebutkan sebanyak 129 orang, namun setelah proses verifikasi diketahui ada data ganda.

"Terverifikasi jumlahnya dari awal sebelumnya 129 orang, saat ini data terakhir hasil pengecekan jumlahnya 125 karena ada yang tercatat ganda," kata Listyo.

Listyo menjelaskan saat ini kepolisian sedang melakukan pendalaman lebih lanjut terhadap kejadian yang membuat ratusan orang meninggal dunia tersebut. Pihaknya akan melakukan investigasi secara tuntas peristiwa itu. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI