Suara.com - Pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya berakhir ricuh dan menelan korban jiwa yang jumlahnya tidak sedikit. Hal ini tentu memunculkan kemarahan masyarakat dan pertanyaan, kapan daftar tragedi sepakbola di Indonesia tidak bertambah lagi?
Jika ditarik kebelakang, sejarah kelam sepak bola Indonesia yang melibatkan bentrokan suporter atau pihak keamanan sangat panjang. Mungkin salah satu dari tragedi pertama yang terdokumentasi adalah pada tahun 2011, ketika Pelita Jaya menghadapi Arema. Terbaru, jelas, tragedi stadion Kanjuruhan, ketika Arema FC dan Persebaya bertemu.
Daftar Tragedi Sepakbola di Indonesia
Tanpa bermaksud menyinggung pihak manapun, berikut daftar tragedi sepakbola yang pernah terjadi di Indonesia, dan memakan korban jiwa.
Baca Juga: Ikut Berduka, Baim Wong Diingatkan Tak Bikin Konten Soal Tragedi Kanjuruhan
- April 2011, laga antara Pelita Jaya kontra Arema, korban meninggal dunia 1 orang yang merupakan suporter Pelita Jaya. Korban dikeroyok oleh sekelompok pemuda yang mengaku suporter Persib Bandung
- Mei 2012, bentrokan antara suporter Persija Jakarta dengan Persib Bandung yang memakan 3 orang korban jiwa dari sisi suporter Persib Bandung. Satu korban meninggal akibat tusukan benda tajam, dan dua lainnya menjadi korban pengeroyokan oleh pihak lain.
- Oktober 2014, seorang suporter PSCS Cilacap menjadi korban pengeroyokan oleh pihak tak dikenal selepas menyaksikan pertandingan timnya di Solo. Korban meninggal dunia karena luka di wajah dan luka tusukan yang mengenai ulu hati. Pada bulan yang sama juga terjadi tragedi lain yang memakan satu korban jiwa. Korban meninggal dunia akibat tusukan yang mengenai paru-parunya setelah menyaksikan laga antara Persis Solo dan Martapura FC.
- November 2016, bentrokan justru terjadi antara warga sekitar dengan pendukung Persija Jakarta. Hal ini terjadi saat 6 bus suporter Persija melintasi jalan tol Palimanan, Cirebon, dalam perjalanan pulang dari Solo. Bentrokan berawal dari pelemparan batu oleh orang tidak dikenal. Suporter Persija kemudian tersulut, dan memutuskan turun untuk melakukan aksi balasan. Akibatnya 1 orang meninggal dunia akibat lemparan batu. Korban berasal dari pihak suporter Persija.
- Juli 2017, selepas pertandingan antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta terjadi kericuhan. Korban meninggal berasal dari suporter Persib, dan akibat pengeroyokan yang dilakukan kelompoknya sendiri. Hal ini bermula saat korban mencoba menyelamatkan seorang suporter Persija Jakarta yang tengah dikeroyok oleh suporter Persib.
- April 2018, akibat pengeroyokan yang dilakukan orang tidak dikenal, seorang suporter Persebaya Surabaya meninggal dunia.
- Juli 2018, selepas laga PSS Sleman dan PSIM Yogyakarta, terjadi bentrokan dan aksi pengeroyokan. Satu korban meninggal dalam kejadian ini.
- September 2018, selepas laga Persija Jakarta kontra Persib Bandung, korban meninggal dari sisi suporter Persib Bandung akibat sabetan benda tajam.
- Juni 2022, selepas pertandingan Persebaya Surabaya dan Persib Bandung dalam rangka Piala Presiden, dua suporter Persib Bandung menjadi korban jiwa akibat terjatuh saat berdesakan masuk ke area stadion.
- Oktober 2022, stadion Kanjuruhan tempat laga Persebaya Surabaya dan Arema FC menjadi saksi atas hilangnya sekitar 129 nyawa suporter akibat kerusuhan dan berdesakan karena panik ada tembakan gas air mata di dalam stadion. Hingga saat ini tragedi kanjuruhan masih diusut oleh pihak berwajib, dan mendapatkan perhatian dari dunia sepakbola internasional.
Itu tadi, sederet daftar tragedi sepak bola di Indonesia yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber. Semoga hal ini menjadi yang terakhir, agar tak lagi ada korban jiwa karena sepak bola.
Kontributor : I Made Rendika Ardian