Soroti Tragedi Kanjuruhan, Ibas Demokrat Minta SOP Kerusuhan Di Stadion Diperbaiki

Senin, 03 Oktober 2022 | 06:57 WIB
Soroti Tragedi Kanjuruhan, Ibas Demokrat Minta SOP Kerusuhan Di Stadion Diperbaiki
Anggota Komisi VI DPR RI fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono. [Tangkapan layar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) ikut menyoroti soal tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/9) malam. Ia meminta kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak.

Pihak terkait dalam pesepakbolaan Indonesia seperti PSSI, LIB, klub, kelompok suporter, hingga aparat kepolisian harus melakukan pembenahan atas kejadian ini. Begitu juga Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan pertikaian dalam pertandingan sepak bola harus dikaji ulang.

“Termasuk juga SOP jika terjadi pertikaian, kerusuhan dan lain sebagainya. Setiap pemicu jika ditangani dengan tidak sempurna akhirnya juga akan menjadi kurang begitu optimal. Kapasitas stadion juga perlu diperhatikan," ujar Ibas dalam keterangannya, Senin (3/9/2022).

Menurutnya, apa yang terjadi di kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang ini benar-benar memilukan dan sangat tidak masuk di akal. Seharusnya, sepak bola merupakan ajang yang dicintai masyarakat dan tidak boleh malah berujung pada kejadian tragedi maut yang memakan korban.

Baca Juga: Koalisi Masyarakat Sipil Desak Jokowi Bentuk Tim Gabungan Pencari Fakta Atas Tragedi Kanjuruhan

"Bagaimana bisa 127 saudara sebangsa kita meninggal karena kericuhan atau salah prosedur pengamanan dalam sebuah pertandingan sepak bola yang dicintai rakyat ini,” tuturnya.

“Pertandingan sepak bola yang seharusnya selain ajang berkompetisi olahraga para atlet kebanggaan juga menjadi hiburan masyarakat, mengapa justru memakan ratusan korban seperti ini?! Konyol,” kata dia.

Anggota DPR RI dari Dapil Jatim VII ini kemudian menyesalkan adanya dugaan perbuatan suporter pemicu kejadian dan penanganan keamanan yang dapat mempengaruhi kemajuan sepak bola Tanah Air.

“Kerja sama antara suporter dengan klub bola sangat diperlukan kalau ingin sepak bola kita maju, suporter yang benar-benar ‘memberikan-suport’, mendukung penuh dengan cinta dan perilaku positifnya. Bukan yang seperti ini," ucapnya.

Karena itu, ia berharap ke depannya para pecinta sepak bola Tanah Air untuk sama-sama menciptakan iklim yang sehat dan jangan sampai hal buruk seperti tersebut terulang.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Hilangkan Semangat Valentino Jebret, Hingga Putuskan Mundur Sebagai Komentator Liga 1

“Berhentilah memberikan dukungan dengan fanatisme berlebihan dan juga dengan kekerasan. Jangan sampai sepak bola memakan korban lagi. Memalukan untuk negeri kita. Sepak bola harus maju dengan suporternya yang berperilaku tepat dalam mendukung,” pungkasnya.

Sebelumnya, korban meninggal akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang berjumlah ratusan. Sempat terjadi simpang siur terkait jumlah korban tewas.

Hingga kemudian, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan jumlah korban tewas akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan jumlahnya adalah 125 orang.

“Hasil verifikasi terakhir dengan data di Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota, terkonfrimasi dan terverifikasi, dari yang awalnya 129, saat ini dari hasil pemeriksaan sudah verifikasi, jumlahya 125,” ujar Kapolri dalam sesi jumpa pers kemarin.

Kata dia, jumlah itu mengalami penurunan karena adanya pencatatan atau data ganda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI