Kutuk Tragedi Kanjuruhan, Ahmad Sahroni Malah Dirujak Gegara Pasang Foto Berukuran Raksasa

Minggu, 02 Oktober 2022 | 17:17 WIB
Kutuk Tragedi Kanjuruhan, Ahmad Sahroni Malah Dirujak Gegara Pasang Foto Berukuran Raksasa
Politikus NasDem Ahmad Sahroni panen kritikan karena menggunakan foto berukuran besar di poster ungkapan duka cita atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter Arema FC. (Twitter/@NasDem)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Yo fotomu yang gede banget itu dicopot dari poster ucapan belasungkawa lah yang paling bener -_-" komentar warganet lain.

"Kirain beda nih orang ternyata sama aja capernya kek politisi lain wkw," timpal yang lainnya.

Jeritan Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan

Tangkapa layar kekecewaan keluarga korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang. (Twitter/@bbbbaall)
Tangkapan layar kekecewaan keluarga korban tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang. (Twitter/@bbbbaall)

Hingga Minggu (2/10/2022), tragedi yang terjadi usai suporter Arema FC mengamuk akibat kekalahan klub sepak bola kesayangannya itu mengakibatkan 170 lebih orang meninggal dunia.

Demografi korbannya juga beragam, termasuk remaja berusia belasan tahun yang masih duduk di bangku SMP dan SMA.

Termasuk di antaranya adalah 3 keponakan pemilik akun Twitter @bbbbaall. Lewat cuitan Twitter-nya yang melampirkan foto jenazah kala didoakan keluarga, @bbbbaall meluapkan emosinya.

"Siapapun kalian yang menembakan gas air mata semalam, kalian adalah pembunuh!" kecamnya, dikutip dari Selebtek Suara.

Pasalnya polisi menggunakan gas air mata untuk memukul mundur suporter Arema FC yang memaksa masuk ke lapangan.

Padahal menurut FIFA Safety and Security Regulation, lebih tepatnya di poin 19B, penggunaan senjata api dan gas pengendali massa dilarang di pertandingan sepak bola.

Baca Juga: Gerak Cepat, PSSI Komunikasi dengan FIFA agar Tak Kena Saksi karena Tragedi Kanjuruhan

"No firearms or 'crowd control gas' shall be carried or used (senjata api atau 'gas pengendali massa' tidak boleh dibawa atau digunakan)," begitulah aturan dari FIFA.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI