Suara.com - Persaingan calon untuk kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) yang masih diselenggarakan 2024 sudah mulai memanas belakangan ini.
Bukan cuma antar partai, bahkan panasnya kandidasi calon presiden (capres) juga terjadi dalam satu partai.
Dalam hal ini, di internal PDI Perjuangan sendiri memanas antara kubu Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.
Meski hingga kini PDI Perjuangan belum menentukan siapa yang akan diusung, namun angin politik di partai berlambang kepala banteng tersebut seakan mengarah pada Puan Maharani.
Baca Juga: Buntut Tragedi Di Stadion Kanjuruhan, Puan Minta PSSI Berbenah Diri: Setop Liga Nasional!
Salah faktor yang membuat Puan digadang-gadang jadi capres PDIP, salah satunya karena dirinyalah yang mewarisi trah Soekarno.
Meski demikan, analis politik dari Poltracking Hanta Yudha menyebutkan kehadiran Anies Baswedan dalam kontestasi Pilpres 2024 bisa saja mengubah haluan PDIP.
"Saya kira catatan saya akhirnya partai PDI Perjuangan dan semua partai akan berpikir ralistis rasional, mereka mau menang bukan hanya dicalonkan, kalau ditanya apakah Mbak Puan atau Mas Ganjar, tergantung," kata Hanta dalam perbincangan di Metro TV.
"Kalau yang lain maju adalah Pak Erlangga, Muhaimin Iskandar, atau Prabowo orang lama, saya berpikir PDIP akan berani mengusung Puan," tambahnya.
Namun menurut Hanta, jika Anies Baswedan berada di salah satu kandidat maka PDIP akan berpikir ulang untuk mengusung Puan Maharani.
"Tetapi kalau Ganjar gagal tapi masuk ke KIB itu akan bergeser, PDI Perjuangan bergeser ke KIB bersama Ganjar juga," kata Hanta.
"Kalau Ganjar gagal maju tapi ada Anies Baswedan di seberang lawan maka saya agak ragu PDI Perjuangan tetap mengusung Mbak Puan, kalau tren elektablitas masih seperti sekarang."
Peluang Ganjar dan Puan di Pilpres 2024
Menurut lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), peluang PDI Perjuangan untuk kembali menjadi partai penguasa justru lebih terbuka lebar jika mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres di 2024.
Saiful Mujani mengatakan, berdasarlan survei yang dilakukan SRMC pada Agustus 2024 lalu, nama Ganjar Pranowo adalah yang paling unggul dan kompetitif untuk jadi capres dibandingkan Puan Maharani.
Sosok yang menjadi pesaing ketat Ganjar Pranowo justru datang dari luar PDI Perjuangan, yakni Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Dalam survey terbaru Charta Politika yan dilakukan pada 6-13 September 2022 lalu, nama Ganjar Pranowo berada di posisi teratas dengan elektabilitas 31,1 persen.
Sementara Prabowo Subianto berada di urutan kedua dengan elektabilitas 24,4 persen, disusul Anies Baswedan pada posisi ketiga dengan elektabilitas 20,6 persen.
Lalu dimanakah Puan Maharani? Menurut hasil survei tersebut, nama Puan Maharani berada di posisi ke-6 dan harus puas dengan elektabilitas 2,4 persen.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengungkapkan, tren elektabilitas Ganjar Pranowo terus naik seiring berjalannya waktu.
Ia mengatakan, pada Desember 2021 elektabilitas Ganjar sebesar 28,2 perseb, April 2022 29,2 persen, Juni 2022 31,2 persen, dan September 2022 31,3 persen.
"Sampai dengan periode survei dilakukan, Ganjar Pranowo menjadi pilihan tertinggi publik sebagai calon presiden," kata Yunarto pada Kamis (22/9/2022).