Suara.com - Puluhan rumah di pedalaman Kabupaten Aceh Timur terendam banjir setelah meluapnya air sungai akibat hujan lebat dalam sehari terakhir.
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Timur Ashadi mengatakan banjir tersebut melanda pemukiman penduduk di Desa Alue Ie Mirah, Kecamatan Indra Makmur.
"Kami sudah menerima laporan dari masyarakat setempat. Kami juga mengerahkan tim menangani banjir tersebut. Laporan kami terima, banjir merendam 50 rumah penduduk," katanya di Aceh Timur, Sabtu (1/10/2022).
Selain itu, kata Ashadi, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan di wilayah terdampak bencana guna penanganan lebih lanjut. Termasuk mendata dampak banjir tersebut.
Baca Juga: Tol Bintaro Serpong Terendam Banjir, Dua Jalur Ditutup
"Kami juga sudah mendata, untuk dampak kejadian baik korban, dampak material, pengungsi dan korban jiwa. Laporan yang kami terima sampai saat ini tidak ada korban bencana serta warga yang mengungsi," katanya.
Sementara Kepala Desa Alue Ie Mirah, Kecamatan Indra Makmur, Kabupaten Aceh Timur, Romi Syahputra mengatakan air luapan sungai mulai menggenangi rumah warga pada Sabtu sekira pukul 06.20 WIB.
"Ada sekitar 50 rumah yang dihuni 200 kepala keluarga terdampak. Air naik sekitar pukul 06.20 WIB akibat hujan deras yang terjadi semalam suntuk," kata Romi Syahputra.
Meski rumahnya terendam banjir, Romi Syahputra mengatakan sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi. Sejumlah tempat pengungsian seperti masjid, meunasah, maupun gedung sekolah sudah disiapkan.
"Masyarakat masih bertahan di rumah masing-masing. Ketinggian air berkisar 30 hingga 50 centimeter dari permukaan jalan. Jika hujan masih mengguyur, diperkirakan ketinggian air akan terus bertambah," katanya.
Baca Juga: BPBD Salurkan Logistik ke Warga Terdampak Banjir di Aceh Timur
Romi Syahputra mengatakan meluapnya sungai di daerah tersebut karena curah hujan cukup tinggi.
Selain itu, kondisi sungai kini dalam keadaan dangkal, sehingga hujan beberapa jam saja, air sungainya langsung meluap.
"Kami meminta pemerintah kabupaten mengeruk sungai tersebut guna mencegah banjir luapan. Banjir luapan ini sudah berulang kali terjadi,"katanya