Debat Panas 'Gunting Pita' Demokrat vs PDIP, Sindiran Menohok AHY ke Jokowi

Jum'at, 30 September 2022 | 18:26 WIB
Debat Panas 'Gunting Pita' Demokrat vs PDIP, Sindiran Menohok AHY ke Jokowi
Ilustrasi perseteruan PDIP dengan Partai Demokrat. [Suara.com/Ema Rohimah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - 'Perang Dingin' antara Partai Demokrat vs PDIP menjelang Pemilihan Presiden 2024 mendatang kini kian memanas. Bahkan baru-baru ini, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY melayangkan sebuah sindiran menohok kepada Presiden Joko Widodo yang sontak disambut balasan langsung oleh para kader PDIP.

AHY menyebut Presiden Jokowi hanya berjasa 'gunting pita' terhadap sejumlah proyek infrastruktur yang bagi dirinya bermula pada zaman SBY menjadi presiden. 

AHY juga sesumbar terhadap kinerja SBY yang saat itu menjabat presiden dan menggaet ucapan terima kasih publik untuk berterimakasih kepada jasa partainya.

”Kadang-kadang saya speechless juga mengatakannya. Tapi kenapa sih, kita tidak kemudian mengatakan terima kasih telah diletakkan landasan, telah dibangun 70 persen, 80 persen, sehingga kami tinggal 10 persen tinggal gunting pita. Terima kasih Demokrat, terima kasih SBY, begitu,” ujar AHY saat rapimnas Partai Demokrat beberapa waktu lalu.

Baca Juga: PDIP Diperkirakan Unggul Jika Berani Usung Prabowo sebagai Capres 2024

Sontak, pernyataan AHY tersebut menjadi isu sengit yang diperdebatkan baik oleh kader Demokrat maupun PDIP.

Masinton Pasaribu: Seakan-akan mencari pengakuan

Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Masinton Pasaribu melontarkan sindiran balik kepada AHY. Dalam acara Dua Sisi di kanal YouTube TVOne yang mengundang beberapa tokoh politik dari kedua partai tersebut, Masinton menyindir pernyataan AHY tersebut bahwa memang sudah tugasnya pemerintah melakukan pembangunan infrastruktur. 

Bagi Masinton, tidak perlu memberi apresiasi yang berlebihan kepada jasa yang telah diberikan pemerintah seperti yang diagung-agungkan oleh AHY. 

"Jadi setiap pemerintahan itu diberikan kepercayaan untuk melakukan pembangunan. Jadi kalau ngebangun itu ya memang tugas pemerintah. Nggak perlu harus minta ditepuk-tepuk tanganin, nggak perlu minta harus diaku-akuin," ujar Masinton dalam acara tersebut, tayang Jumat (30/9/2022).

Baca Juga: Massa BEM SI Kerakyatan: Rezim Jokowi Bermain Api Dalam Sekam

Tak cukup di situ, Masinton juga menyindir bahwa seakan-akan kalimat AHY menunjukkan dirinya mencari pengakuan.

"Itu kan seakan-akan ingin minta pengakuan. Ayo dong, terima kasih ke kami. Ayo dong terima kasih kepada partai kami. Ayo dong terima kasih ke presiden kami," lanjutnya.

Sontak Masinton juga membandingkan bahwa pada saat PDIP berada dalam posisi oposisi pemerintahan, tidak pernah mereka meminta ucapan terima kasih atas jasa mereka.

"PDI Perjuangan tuh pernah, beroposisi pemerintahan di zaman SBY, tidak pernah merengek-rengek beberapa pembangunan, Jembatan Suramadu, bandara," lanjut sindir Masinton.

Kader Demokrat minta Masinton melihat konteks

Membalas sindiran Masinton Pasaribu, kader Demokrat, Diska Putri yang juga turut hadir dalam acara tersebut meminta agar Masinton melihat konteks AHY melontarkan kalimat tersebut.

Kalimat AHY tersebut disampaikan dalam konteks ke audiens yang merupakan kader demokrat dan merupakan sebuah dialektika politik.

"Mungkin pertama kita harus mendudukan konteksnya di acara Rapimnas, yang kebetulan adalah acara internal dimaksudkan untuk membakar semangat kader-kader Demokrat," balas Diska.

"Ini juga merupakan bentuk dialektika politik. Juga cara mas AHY untuk pendidikan literasi politik kepada kader. Bahwa pembangunan adalah sesuatu yang berkelanjutan, lintas generasi," lanjut Diska.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI