"Hal-hal yang seperti itu (bepergian ke luar negeri) rem. Rakyat juga kita beritahu. Gunakan untuk wisata di dalam negeri saja," tegasnya.

Apalagi karena, menurut Jokowi, Indonesia memiliki banyak sekali tempat wisata yang bisa dikunjungi. Tempat-tempat itu pun dinilai tidak kalah luar biasa dari yang ada di luar negeri.
Sebagai contoh Pulau Dewata, Labuhan Bajo di Nusa Tenggara Timur, hingga Danau Toba di Sumatera Utara.
"Ini kita bisa defisit wisata kita. Yang datang ke sini belum banyak, yang keluar banyak sekali. Hati-hati devisa kita bisa lari lagi kalau kita tidak rem," tutur Jokowi.
"Tolong masyarakat diajak untuk berwisata di dalam negeri saja. Kita ini punya daerah-daerah wisata yang baik, Bali, Labuhan Bajo, Wakatobi, Toba, Raja Ampat, Bromo, Jogja, Babel (Bangka Belitung), Borobudur, Jakarta, dan lain-lainnya," pungkas Jokowi.
Melansir data yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2 September, ada peningkatan angka kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia untuk periode Januari-Juli 2022.
Angka tersebut meningkat sekitar 49 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara untuk periode yang sama di tahun sebelumnya (year on year / yoy), yakni sebesar 853.073 orang.