Suara.com - Tentu tidak ada yang bisa membayangkan seberapa sakit hati Rosti Simanjuntak saat ini. Ibunda Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat itu sangat terpukul mendapati anaknya meninggal dunia dengan cara yang keji di tangan atasannya sendiri, yakni Ferdy Sambo.
Hal ini terang-terangan ia ungkapkan ketika hadir di program ROSI yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (29/9/2022).
"Masih tetap pilu, sedih, hancur hati, dengan keadaan hari ini," tutur Rosti, dikutip Suara.com.
"Seorang ibu (bersedih) terhadap putra kami, yang telah dirampas nyawanya, dengan pembunuhan yang sangat sadis dan keji," imbuhnya.
Baca Juga: Keppres Pemecatan Ferdy Sambo Diteken Jokowi
Guru wanita yang bahkan belum sanggup untuk kembali mengajar di sekolah ini, juga mengaku sangat terpukul karena penyelesaian kasus anaknya yang berbelit-belit.
Drama yang mengiringi investigasi kasus Brigadir J memang sangat banyak. Mulai dari skenario buatan Ferdy Sambo sampai narasi kekerasan seksual Brigadir J terhadap Putri Candrawathi yang terus digaungkan.
"Tak (ada) ujung, mana penyelesaian kasus ini. Jadi membuat kami sangat terpukul, jiwa terguncang, akan keadilan di negara ini. Bagaimana hukum di negara ini agar ditegakkan dengan keadilan yang sebenar-benarnya," ujar Rosti.
Rosti pun memohon supaya pihak-pihak yang terlibat bisa kooperatif sehingga kasus anaknya dapat segera dituntaskan.
"Bantulah kami keluarga yang kecil ini, untuk mengungkap kasus ini. Agar terungkap, dengan seterang-terangnya, dan sebenar-benarnya, agar keadilan di negeri kami diwujudkan," pinta Rosti sebelum kembali mencucurkan air matanya.
Baca Juga: Saat Ditanya Siap Ditahan atau Tidak Putri Candrawathi Bungkam
Permintaan Rosti ini membuat publik kembali terenyuh. Lagi-lagi dua pengacara yang baru bergabung sebagai tim kuasa hukum Sambo dan Putri kena sentilan.
Salah satunya dari tokoh NU Umar Hasibuan. Ia tampak mengunggah potongan video wawancara eksklusif Rosti lalu menandai sejumlah pihak yang dinilainya mengabaikan rasa sedih ibunda Brigadir J.
"Hai Febri Diansyah dan @RasamalaArt kalian tonton ini ratapan dan tangisan ibu alm brigadir J, biar hati dan otak kalian sadar bahwa yang kalian lakukan sekarang menyaktii hati ibu ini dan publik," cuitnya.
Umar Hasibuan juga terlihat menandai beberapa akun lain termasuk mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Novel sendiri sebelumnya juga mengungkap rasa kecewa karena kedua mantan rekan kerjanya di KPK, Febri dan Rasamala, yang berkenan membela Putri serta Sambo di persidangan.
ICW sampai Irma Hutabarat Kritik Keras Keputusan Febri Diansyah
Mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah memang telah memastikan pihaknya akan membela Putri Candrawathi dengan objektif serta faktual. Namun keputusannya tetap mendapat banyak reaksi negatif.
Misalnya Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menilai keputusan Febri cukup gegabah. "Bagi kami, putusan untuk mendampingi proses hukum seseorang yang diduga melakukan pembunuhan berencana dan cenderung tidak kooperatif terhadap proses hukum merupakan langkah yang amat gegabah," ujar Peneliti ICW Kurnia Ramadhana, Jumat (30/9/2022).
"Mestinya Febri tidak mengambil keputusan untuk mendampingi tersangka pembunuhan berencana seperti istri Ferdy," sambungnya.
Sementara itu, aktivis Irma Hutabarat juga punya sikap yang sama. Pasalnya Febri merupakan pegiat antikorupsi tetapi kini justru membela Putri dan suaminya yang diduga melakukan suap.
"Kalau Febri Diansyah ini masih paham (bahwa) polisi itu ASN, dan hidup tidak sesuai dengan gajinya, harus langsung diperiksa," kata Irma di hadapan awak media.
"Jadi Febri dibayar berapa? Saya mau tanya. Kalau yang nembak itu didorong-dorong (diberi dorongan amplop atau suap), Febri mesti buka dong," lanjutnya.