Suara.com - Beredar informasi bahwa vaksin covid-19 mengandung janin manusia berumur 3 bulan.
Informasi tersebut dibagikan oleh akun @elizabethlisa76 di jejaring media sosial Twitter.
Dalam cuitan itu diunggah sebuah video dengan narasi bahwa vaksin covid-19 mengandung janin usia tiga bulan yang telah digugurkan.
Begini narasi yang dituliskan dalam unggahan tersebut.
Baca Juga: Cek Fakta di Balik Video Viral Pertengkaran Lesti Kejora dan Rizky Billar Hingga Mengumpat
"Coba jelaskan @KemenkesRI. Tidak salah kalau banyak yang menentang dan menolak keras. Jangan salahkan kami karena itu memang tidak sesuai dengan Kitab Suci agama apapun. Kecuali kalian tidak punya agama, silahkan. Sedihnya banyak yang tidak tahu dan got trap. Stopmandatoryvaksin @GratisTerbaik @MprAldo"
Lalu benarkah klaim tersebut?
Penjelasan
Melansir laman Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, klaim vaksin covid-19 mengandung janin usia 3 bulan adalah keliru atau tidak benar.
Faktanya, hasil penelusuran menunjukkan bahwa sel janin didapatkan puluhan tahun lalu.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah KPK Geledah Rumah Hasto Kristiyanto dan Temukan Rp 150 M?
Adapula kegunaan sel janin tersebut sebagian besar dimanfaatkan untuk alat bukan bahan vaksin.
Berdasarkan artikel cnnindonesia.com, Johnson&Johnson pun menggunakan sel janin dengan tujuan untuk 'pengembangan, konfirmasi dan produksi'.
Ahli penyakit menular di Nebraska Medicine Dr. James Lawler menyampaikan sel janin tersebut digunakan oleh Pfizer atau BioNTech dan Moderna untuk pengujian vaksin mereka.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, maka kabar yang disebarkan oleh akun @elizabethlisa76 soal janin manusia digunakan sebagai kandungan vaksin covid-19 adalah salah.
Faktanya, sel janin digunakan sebagai alat dan bukan bahan pembuatan vaksin.
Informasi yang telah tersebar tersebut masuk ke dalam konten menyesatkan atau misleading content.