Berpangkat Jenderal TNI, Kenapa Soeharto Tak Ikut Diculik Dalam Peristiwa G30S PKI?

Farah Nabilla Suara.Com
Jum'at, 30 September 2022 | 11:26 WIB
Berpangkat Jenderal TNI, Kenapa Soeharto Tak Ikut Diculik Dalam Peristiwa G30S PKI?
Soeharto saat terjadi G30S 1965 (buku sejarah Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S) hingga kini masih menjadi misteri terbesar bagi bangsa Indonesia. Dalam peristiwa itu 6 jenderal dan satu perwira militer gugur.

Hingga kini belum diketahui pasti siapa dalang di balik peristiwa G30S tersebut. Narasi yang berkembang pada era Orde Baru, bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) yang ada di balik peristiwa itu.

Namun ada juga yang meyakini jika Presiden Ke-2 Republik Indonesia Soeharto juga memiliki andil dalam peristiwa 57 tahun lalu itu.

Sosok Soeharto juga diyakini menjadi orang dibalik pembantaian jutaan orang yang dituduh sebagai bagian dari Partai Komunis Indonesia.

Dugaan Soeharto ada di balik peristiwa G30S muncul karena ia luput dari target penculikan para jenderal TNI. Padahal saat itu Soeharto juga berpangkat jenderal, tepatnya Mayor Jenderal.

Lalu mengapa Soeharto tak masuk dalam daftar jenderal yang harus diculik?

Penyebab mengapa Soeharto tak ikut diculik

Saat peristiwa G30S terjadi, Soeharto menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat atau Pangkostrad dengan pangkat Mayor Jenderal.

Meski juga berpangkat jenderal, Soeharto luput dari penculikan di malam nahas tersebut. Menurut salah satu pelaku yang terlibat G30S, yakni Kolonel Abdul latif  alasan mengapa Soeharto tidak diculik adalah karena ia dianggap sebagai salah satu loyalis Presiden Soekarno.

Baca Juga: Makna Bendera Setengah Tiang 30 September dan Berkibar Satu Tiang Penuh Besok!

Hal tersebut diungkap Latief dalam kesaksiannya di Mahkamah Militer, seperti tertulis dalam buku Gerakan 30 September: Pelaku, Pahlawan, dan Petualang yang terbit pada 2010 lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI