Suara.com - Tragedi pembunuhan Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat terus menjadi sorotan publik karena beragam drama yang terjadi. Beruntung kini berkas perkara telah dinyatakan lengkap atau P21 oleh Kejaksaan Agung dan siap disidangkan.
Keluarga almarhum pun didatangkan ke Jakarta. Selain untuk menyampaikan keterangan apabila diperlukan di persidangan, ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak, juga sempat hadir di acara ROSI di Kompas TV.
Dalam kesempatan itulah, Rosti yang terus bercucuran air mata, mengungkap berbagai kenangannya bersama sang putra. Termasuk pesan terakhir yang dikirimkan Brigadir J sebelum dieksekusi di rumah dinas Ferdy Sambo.
Kepada Rosiana Silalahi, Rosti menyebut anaknya sebagai sosok yang paling berharga. "(Dia) begitu bisa menghargai orangtuanya, bahkan menghargai atasan maupun komandannya, dia selalu hormat," tutur Rosti, dikutip Suara.com dari kanal YouTube KompasTV Pontianak, Jumat (30/9/2022).
Bukan hanya itu, Brigadir J juga dinilai sangat rajin beribadah. Ia juga tak pernah absen mengingatkan keluarganya untuk selalu berdoa dan beribadah.
"Bahkan anak ini selalu mengingatkan kami, buat ibunya terlebih, lewat WA, 'Mamak, Abang boleh kan ngomong seperti ini? Bangun Mamak, tidur Mamak, usahakan baca Alkitab'," ujar Rosti.
"Selalu anak itu menyarankan kami sekeluarga harus menjadi keluarga yang taat kepada Tuhan, karena Tuhan lah pengharapan kami. Karena kondisi kami memang keluarga yang sangat pahit, hidup apa adanya. Jadi Yosua ini anak yang bisa hidup prihatin," sambungnya.
Rosti juga menyebut putranya selalu menjaga komunikasi dengan ibunya. Bahkan ketika kelewat sibuk pun, Yosua akan berusaha menghubungi sekalipun hanya lewat chat.
"Kalau seandainya dia repot atau padat pekerjaannya, kata maaf selalu diselingi, 'Ma, maaf, Abang merasa terlewatkan tidak menanyakan kabar Mamak'," lanjutnya.
Baca Juga: Polri Umumkan Kasus Konsorsium 303, Ada Nama-Nama Backing Bandar Judi Online yang Viral di Medsos
Biasanya Yosua akan menghubungi keluarganya sebelum tidur. Bukan cuma menanyakan kabar, mendiang juga selalu mengingatkan keluarganya untuk beribadah dan berdoa.
Pesan itu pula yang disampaikan Yosua sebelum ia meninggal dunia pada 8 Juli 2022. Disebutkan Yosua menghubunginya via chat WhatsApp pada pagi harinya, lalu selang beberapa jam kemudian pesan-pesan balasan dari keluarga cuma berstatus dibaca.
Rupanya saat itu nyawa Yosua telah melayang di tangan atasan serta rekan-rekan kerjanya sendiri.
"Percakapan terakhir, yang paling saya ingat, dia menyuruh Mamaknya membaca Alkitab," kata Rosti di sela-sela tangisannya.
"Di tanggal 8, dia menanyakan keadaan kami. Begitu juga Mamaknya (bertanya keadaan Yosua)," sambungnya. Saat itu Yosua masih mengaku dalam kondisi baik dan nyaman.
Kala itu, Rosti dan Yosua juga sempat membicarakan rencana pulang. "Pagi dia mengatakan mau pulang. Jam 10.05, itulah kami mengabari bahwa kami sudah menuju Sidempuan," tutur Rosti.
"Dia bilang, 'Sehat-sehat ya Mamak ya', (lalu Rosti menjawab) 'Abang juga sehat-sehat ya'. Jadi lewat jam 10.05, anak itu hanya membaca lalu tidak ada lagi membalas WA kami," pungkasnya.
Rosti Berharap Ferdy Sambo cs Diberi Hukuman Seberat-beratnya
Ayah, Ibu, dan kekasih Brigadir J sempat mendampingi pengacara Kamaruddin Simanjuntak untuk menggelar konferensi pers di hadapan awak media.
Pada kesempatan itu, Rosti Simanjuntak sempat mengungkapkan harapan untuk jalannya persidangan Ferdy Sambo cs yang kini berkasnya telah di-P21 oleh Kejaksaan Agung.
"Kami ingin mengungkap kebenaran dan keadilan seadil adilnya. Harapan kami kepada media dan jurnalis untuk membantu agar terungkap seadil-adilnya sesuai hukum yang berlaku," ungkap Rosti di Jakarta, Kamis (29/9/2022).
Ia berharap persidangan berjalan seadil-adilnya serta setransparan mungkin. "(Harapannya) pelaku dihukum sesuai dengan perbuatan mereka dan seberat-beratnya. Hukum Pasal 340 harus dijalankan dengan baik," lanjutnya menambahkan.