Suara.com - Sorot kamera pengawas CCTV mengarah ke sudut sebuah ruko tak jauh dari minimarket. Jalan Sukamulya III menuju lampu merah jembatan Galur, Kelurahan Harapan Mulya, Kemayoran Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2022) pada pukul 05.07 WIB masih cukup sepi.
Hanya beberapa kendaraan roda dua melintas. Sesekali, ada beberapa mobil dan truk yang juga melintas di sana.
Di pinggir jalan, seorang anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) terlihat sedang menyapu sampah. Tangan kanan memegang sapu, tangan kirinya memegang karung sebagai tempat sampah.
![Anggota PPSU Zakaria yang jadi korban penjambretan ponsel saat bertugas di di Jalan Sukamulya III Kelurahan Harapan Mulya, Kemayoran Jakarta Pusat. [Suara.com/Yosea Arga]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/09/29/97473-anggota-ppsu-zakaria-yang-jadi-korban-penjambretan-ponsel-saat-bertugas.jpg)
Tidak lama berselang, dia seka saku celana berwarna oranye. Setelah meraih ponsel genggam, lelaki itu memotret tumpukan sampah yang telah terkumpul rapi. Dia hendak mengirim laporan soal kondisi jalan dan sampah yang ada kepada atasannya.
Dari arah belakang, sepeda motor matik berwarna hitam melaju pelan. Ada dua orang--diperkiralan masih remaja --di atas sepeda motor tanpa mengenakan helm. Saat anggota PPSU itu mengambil gambar, remaja yang berada di jok belakang dengan cekatan menyambar ponsel genggam itu.
Sekelebat peristiwa berlalu sangat cepat. Dengan langkah gontai, sang anggota PPSU berlari seraya berteriak:
"Woi, jambret. Jambret!"
Begitu cepat. Sepeda motor itu langsung berlalu. Usaha mengejar ponsel genggam yang dirampas itu tidak membuahkan hasil.
Lelaki itu, Zakaria, 37 tahun, tetap melakukan kewajibannya meski ponsel genggamnya raib digondol maling. Dengan perasaan sedih bercampur kalut, dia membatin dalam hati seraya membersihkan sisa sampah yang masih berserakan.
Baca Juga: Aksi Curanmor di Pagi Hari dan Terekam CCTV, Satu Berhasil dan Satu Gagal
"Ya Allah, kenapa kayak gini."