Ini Perbedaan Gejala DBD dan Tipes, Waspadai Kasus Meningkat Tajam!

Kamis, 29 September 2022 | 18:30 WIB
Ini Perbedaan Gejala DBD dan Tipes, Waspadai Kasus Meningkat Tajam!
Ilustrasi dbd - perbedaan DBD dan tipes. (Pixabay/wikiImages)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus demam berdarah meningkat di beberapa wilayah di Indonesia. Hal ini patut diwaspadai mengingat tingginya angka kematian akibat virus yang ditularkan melalui nyamuk ini. Yuk simak apa saja perbedaan gejala DBD dan tipes yang paling umum?

Demam berdarah dan tipes memiliki gejala yang hampir sama hingga membuat banyak orang tak sadar salah dalam mengambil langkah pengobatan. Padahal, jika dilihat dari penyebabnya, tipes dan DBD berasal dari hal yang jauh berbeda.

Demam berdarah disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, sedangkan tipes atau demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang ditularkan melalui makanan.

Jika sudah menyerang manusia, keduanya memiliki kesamaan yaitu merupakan penyakit infeksi, namun pengobatan dan pencegahannya harus dilakukan dengan cara yang berbeda.

Baca Juga: Kasus DBD di Tangsel Melonjak, Paling Tinggi di Pamulang

Perbedaan Gejala DBD dan Tipes

DBD ditandai demam tinggi dengan suhu mencapai 40 derajat celsius dan terjadi secara mendadak kemudian berlangsung secara terus-menerus selama 7 hari. Sedangkan pada tipes, kenaikan suhu tubuh terjadi bertahap, mulai dari suhu tubuh normal lalu meningkat perlahan setiap hari dan suhu mencapai 40 derejat celsius.

Sementara itu, gejala khas DBD adalah perdarahan, seperti BAB berdarah, muntah darah, mimisan dan gusi berdarah. Dalam beberapa kasus, wanita yang terinfeksi DBD mengalami periode menstruasi yang lebih panjang.

Namun, tanda perdarahan DBD tak selamanya terlihat sehingga tenaga medis perlu melakukan uji torniquet untuk memicu perdarahan pada kulit yang umumnya berupa bintik merah.

Lalu gejala khas penyakit tipes adalah gangguan saluran pencernaan dan yang paling umum terlihat yaitu sembelit atau diare. Kehilangan nafsu makan dan nyeri perut juga bisa menjadi salah satu gejala tipes.

Baca Juga: Apa Bedanya? Kenali Nyeri Sendi dan Nyeri Otot

Pada penderita DBD tenaga medis umumnya melakukan cek darah setiap hari untuk mengetahui jumlah trombosit dan sel darah merah. Sementara pada penderita tipes adalah tes Widal atau tes TUBEX untuk mengetahui antibodi terhadap bakteri Salmonella typhi.

Tes kultur darah atau feses kadang juga dilakukan untuk memeriksa bakteri Salmonella typhi di saluran pencernaan.

Itulah perbedaan gejala DBD dan tipes yang paling umum. Mempelajari hal-hal dasar seperti ini dapat membantu kita untuk melakukan perawatan awal dengan benar. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Kontributor : Rima Suliastini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI