Saksikan Uji Terbang KF-21 Boramae, Wamenhan: Akan Jadi Bagian Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Chandra Iswinarno Suara.Com
Kamis, 29 September 2022 | 17:58 WIB
Saksikan Uji Terbang KF-21 Boramae, Wamenhan: Akan Jadi Bagian Sistem Pertahanan Udara Indonesia
Wamenhan M Herindra berfoto bersama Menteri Pertahanan Korea, Yang Mulia Lee Jong-Sup, dan Menteri Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Mr Eom, Dong Hwan dengan latarbelakang pesawat temput KF-21 Boramae sebagai Program Kerja Sama Korea Selatan-Republik Indonesia. [Dok. Kemenhan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M Herindra menyaksikan uji terbang KF-21 Boramae di Korea Selatan (Korsel). Dalam pernyataannya, ia mengemukakan, hal tersebut merupakan bentuk nyata keberhasilan pengembangan pesawat tempur KF-21 Boramae sekaligus sebuah progres yang sudah lama ditunggu.

Saat menyaksikan uji terbang tersebut, Wamenhan hadir bersama Menteri Pertahanan Korea, Yang Mulia Lee Jong-Sup, dan Menteri Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Mr Eom, Dong Hwan.

"Indonesia boleh bersikap optimis bahwa suatu saat kelak KF-21 Boramae akan menjadi bagian dari sistem pertahanan udara Indonesia," katanya saat menghadiri Ceremony of Celebration of KFX/IFX di Sacheon Air Base, Korea Selatan (Korsel) pada Rabu (28/9/2022).

Wamenhan menambahkan, KFX/IFX merupakan program pengembangan bersama yang dilaksanakan oleh kedua negara, yakni ROK dengan RI. Perjalanan program kerja sama ini cukup panjang, yang diawali dengan penandatangan Letter of Intent (LOI) oleh kedua negara pada tahun 2009.

Baca Juga: Kontrak Sudah Efektif, Indonesia Masih Menanti 6 Jet Tempur Rafale Selesai Diproduksi

Kemudian dalam prosesnya kerja sama ini juga mengalami renegosiasi hingga akhirnya berhasil mencapai kesepakatan yang lebih solid pada 2021, tepatnya pada November, secara musyawarah ketika kedua pihak telah merumuskan kembali sebuah joint agreement.

"Pada tahun 2022, program ini sudah pada tahap Engineering Manufacture Development (EMD). Ini merupakan tahapan dimana sudah dihasilkan beberapa prototipe pesawat yang siap untuk pengujian terbang," katanya.

Ia menilai, program pengembangan KFX/IFX merupakan salah satu program nasional yang memiliki nilai strategis bagi Bangsa Indonesia karena bertujuan memenuhi kebutuhan pesawat tempur TNI AU untuk periode 2025–2040.

Lantaran, proses alih teknologi yang telah disepakati bersama, Wamenhan mengharapkan agar dapat berjalan selaras dengan syarat operasional sebuah alat utama sistem persenjataan (alutsista), untuk mendukung cita-cita Indonesia dalam mengembangkan dan memanfaatkan Industri Pertahanan Nasional.

Selain itu, program ini juga bermanfaat bagi peningkatan kemampuan sumber daya manusia kedua negara. Indonesia, misalnya, telah mengirimkan sebanyak 37 personel engineer dan dua personel tes pilot dari TNI AU yang bersertifikasi Internasional untuk mengikuti kegiatan di Korea Selatan sebagai upaya proses alih teknologi.

Baca Juga: Mengudara Di Langit Indonesia, Begini Penampakan Jet Tempur Dassault Rafale Yang Dipesan Prabowo Dari Prancis

Indonesia menargetkan, mengirim 100 personel engineer yang secara rotasi akan mengikuti program di Korsel. Program ini sendiri telah dimulai sejak September 2021 dan diharapkan selesai pada pertengahan tahun 2026.

Bertempat di Kantor Pusat PT KAI di Sacheon Air Base, Korsel, Wamehan M Herindra juga sempat bertemu dan memberikan arahan serta semangat kepada 37 personel engineer dari Indonesia ini.

"Indonesia tetap berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan program Pengembangan Bersama Pesawat Tempur KFX/IFX, dan meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan antara pemerintah RI dengan ROK," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI