PDIP Tak Merasa Jadi Tertuduh, Demokrat: Pernyataan SBY Soal Pemilu Ditujukan untuk Siapapun yang Curang

Kamis, 29 September 2022 | 17:32 WIB
PDIP Tak Merasa Jadi Tertuduh, Demokrat: Pernyataan SBY Soal Pemilu Ditujukan untuk Siapapun yang Curang
Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron menyampaikan klarifikasi terkait pernyataan SBY soal kecurangan Pilpres 2024 pada Kamis (29/9/2022). [Suara.com/Novian Ardiansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menegaskan, pihaknya tidak pernah merasa tertuduh atas pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentang kecurangan Pemilu 2024.

Pernyataan tersebut disampaikan Masinton menjawab pertanyaan, alasan PDIP menjadi partai paling frontal merespons pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu.

"Nggak ada tertuduh," kata Masinton dalam diskusi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (29/9/2022).

Menurut Masinton, semua yang disampaikan Presiden keenam RI itu justru tidak jelas ditujukan kepada siapa. Mengingat penggunakan kata jamak, yakni mereka.

Baca Juga: Demokrat Ungkit 2 Periode Rezim SBY: Banyak Capres Muncul Tapi Tak Recoki Pemilu dan Tekan Parpol

"Malah nggak jelas lagi itu, bisa menuduh ke siapapun. Kan kita tidak ingin dong bangsa ini kita membiarkan secara serampangan menuduh sana sini," kata Masinton.

Sementara dalam diskusi yang sama, Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron memberikan klarifikasi. Ia menegaskan, yang menjadi pernyataan SBY tidak dituduhkan untuk Masinton atau PDIP.

"Justru saya ingin mengklarifikasi bahwa kami tidak pernah menuding Pak Masinton Pasaribu, nggak pernah. Ya mereka ya mereka-mereka yang jahat saja gitu," ujar Herman.

Lebih luas, SBY menyatakan hal tersebut untuk merujuk kepada siapapun pihak-pihak yang memang melakukan kecurangan.

"Kepada siapapun. Tidak, tidak menunjuk ke, bukan," ujar Herman.

Baca Juga: Bela SBY Soal Isu Kecurangan Pemilu 2024, Pengamat: Mengapa Harus Dibatasi Dua Paslon?

Sebelumnya, meski Pemilu baru dilaksanakan tahun 2024 mendatang, ancang-ancang menyambut pesta demokrasi itu sudah disiapkan sejak sekarang.

Tak terkecuali dari Partai Demokrat yang belakangan mencuri perhatian publik karena pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono. Figur yang tak bisa lepas dari Partai Demokrat itu mengklaim siap turun gunung untuk mempersiapkan Pemilu 2024.

Meski masih dua tahun lagi, SBY mengaku sudah mempersiapkan diri dari sekarang karena mencium adanya tanda-tanda kecurangan saat itu.

Hal ini seperti dilihat Suara.com di unggahan akun Instagram @jayalah.negeriku. Tampak SBY berdiri di podium dan memberi arahan kepada para kadernya.

"Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilu 2024 mendatang?" ucap SBY sebagai pembuka arahannya, dikutip pada Sabtu (17/9/2022).

"Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," sambung SBY yang bak langsung melempar bom.

Lalu dugaan kecurangan seperti apa yang dimaksud SBY?

"Konon akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka, dua pasangan Capres dan Cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," beber SBY.

"Informasinya, Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan Capres Cawapresnya sendiri, bersama koalisi tentu saja. Jahat bukan? Menginjak-injak hak rakyat bukan?" katanya.

Sebelumnya, meski Pemilu baru dilaksanakan tahun 2024 mendatang, ancang-ancang menyambut pesta demokrasi itu sudah disiapkan sejak sekarang.

Tak terkecuali dari Partai Demokrat yang belakangan mencuri perhatian publik karena pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono. Figur yang tak bisa lepas dari Partai Demokrat itu mengklaim siap turun gunung untuk mempersiapkan Pemilu 2024.

Meski masih dua tahun lagi, SBY mengaku sudah mempersiapkan diri dari sekarang karena mencium adanya tanda-tanda kecurangan saat itu. Hal ini seperti dilihat Suara.com di unggahan akun Instagram @jayalah.negeriku. Tampak SBY berdiri di podium dan memberi arahan kepada para kadernya.

"Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," sambung SBY yang bak langsung melempar bom.

Lalu dugaan kecurangan seperti apa yang dimaksud SBY?

"Konon akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka, dua pasangan Capres dan Cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," beber SBY.

"Informasinya, Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan Capres Cawapresnya sendiri, bersama koalisi tentu saja. Jahat bukan? Menginjak-injak hak rakyat bukan?" imbuhnya.

Kecurangan yang konon, menurut SBY, siap dilakukan di Pemilu 2024 ini pemicu sang mantan presiden untuk turun gunung. Tentu tujuannya hanya satu, mempertahankan Pemilu sebagai ajang untuk rakyat memilih dan dipilih alih-alih dikendalikan oleh penguasa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI