Suara.com - Sejumlah organisasi dan pekerja turun ke jalan di Buenos Aires, Argentina, dan melakukan aksi protes terhadap tingginya angka kemiskinan di negara Amerika Selatan itu.
Meskipun pemerintah Argentina baru-baru ini mengatakan bahwa tingkat kemiskinan di negara tersebut telah turun pada tahun ini, organisasi sosial dan pekerja yang menganggur mengatakan bahwa tingkat kemiskinan di negara itu mengkhawatirkan.
Tingkat kemiskinan Argentina turun menjadi 36,5 persen pada paruh pertama 2022 dari 37,3 persen di paruh kedua 2021. Capaian tersebut juga turun dari 40,6 persen yang tercatat pada paruh pertama tahun lalu, kata badan statistik pemerintah INDEC, Rabu (28/9).
Pada Selasa (27/9), sejumlah organisasi sosial dan pekerja turun ke jalan di Buenos Aires untuk memprotes situasi kemiskinan di negara itu. Demonstran memegang poster, menuntut upah yang sesuai dengan harga bahan pokok di Argentina.
Ketua organisasi sosial Polo Obrero, Eduardo Billiboni, mengatakan negara itu sedang mengalami “situasi sosial yang eksplosif”.
Di masa lalu, memiliki pekerjaan tetap akan membantu pekerja keluar dari kemiskinan, tetapi kini, memiliki pekerjaan tidak akan menghindarkan keluarga dari kemiskinan, ujar spesialis di Universidad Catolica, Observatorium Utang Sosial Argentina, Eduardo Donza kepada kantor berita Reuters.
Argentina, negara berpenduduk sekitar 45 juta orang, kaya akan sumber daya alam mulai dari ternak dan jagung hingga gas alam. Tetapi negara itu didera inflasi, salah urus ekonomi, dan krisis utang selama bertahun-tahun. [VOA]