Demokrat Ungkit 2 Periode Rezim SBY: Banyak Capres Muncul Tapi Tak Recoki Pemilu dan Tekan Parpol

Kamis, 29 September 2022 | 14:54 WIB
Demokrat Ungkit 2 Periode Rezim SBY: Banyak Capres Muncul Tapi Tak Recoki Pemilu dan Tekan Parpol
Demokrat Ungkit 2 Periode Rezim SBY: Banyak Capres Muncul Tapi Tak Recoki Pemilu dan Tekan Parpol. [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota DPR sekaligus Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron menegaskan bahwa Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak pernah mencampuradukan jabatannya sebagai Presiden dengan pelaksanaan Pemilu, baik di 2009 maupun 2014.

Menurut dia, sikap SBY semasa menjabat itu kini tidak diterapkan lagi untuk saat ini. Hal itu disampaikan Herman untuk menegaskan maksud dari pernyataan "Jahat bukan?"  yang sempat dilontarkan SBY menanggapi adanya potensi kecurangan pada Pemilu 2024

"Penekanan 'jahat bukan?' itu berarti mengandung arti, SBY selama dua periode memimpin 10 tahun tidak pernah menjalankan politik-politik yang seperti ini," kata Herman dalam diskusi Dialektika Demokrasi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (29/9/2022).

Herman melanjutkan arti dari pernyataan SBY tentang informasi kecurangan Pemilu 2024 dan sebagainya. Ia menegaskan bahwa apa yang menjadi pernyataan SBY menandakan tidak ada campur tangan pemerintah di bawa pimpinan SBY dalam pelaksanaan Pemilu.

"Itu untuk meyakinkan bahwa pemerintahan pada saat itu tidak pernah mencampuradukan posisi sebagai kepala negara, kepala pemerintahan dengan pesta demokrasi," ujar Herman.

Karena tidak ada campur aduk tersebut yang membuat pelaksanaan Pemilu di era SBY bisa memunculkan banyak calon presiden dan calon wakil presiden.

"Makanya muncul calon banyak terus karena bebas, tidak ada tekan-tekanan kepada partai-partai, tidak ada," kata Herman. 

Jangan Ada yang Atur-atur Pemilu

Sekretaris Majelis Tinggi Partai DPP Demokrat, Andi Alfian Mallarangeng sebelumnya, mengatakan bahwa memang pihaknya termasuk SBY mendengar adanya informasi terkait potensi Pilpres 2024 dibuat hanya dua pasangan calon dengan memanfaatkan instrumen hukum.

Baca Juga: Terkuak! Bikin Alot di Koalisi, NasDem, Demokrat dan PKS Belum Sepakat soal Capres-Cawapres

Andi Mallarangeng di Pengadilan Tipikor, Senin (24/3/2014). [Suara.com/Bowo Raharjo]
Andi Mallarangeng. [Suara.com/Bowo Raharjo]

Awalnya, Andi menyampaikan, pernyataan SBY soal kecurangan tersebut hanya pesan sebagai tokoh bangsa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI