Taliban Sepakat Impor Minyak, Gas, dan Gandum dari Rusia

Diana Mariska Suara.Com
Rabu, 28 September 2022 | 16:50 WIB
Taliban Sepakat Impor Minyak, Gas, dan Gandum dari Rusia
Pipa gas di stasiun kompresor Atamanskaya, fasilitas proyek Power Of Siberia Gazprom di luar kota Svobodny, di Amur, Rusia, 29 November 2019. (ANTARA/Reuters/Maxim Shemetov/as)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rusia telah menandatangani kesepakatan sementara dengan Taliban untuk memasok bensin, solar, gas, dan gandum ke Afghanistan.

Reuters mengatakan kesepakatan impor iini dikonfirmasi oleh Penjabat Menteri Perdagangan dan Industri Afghanistan, Haji Nooruddin Azizi.

Azizi mengatakan kementeriannya tengah berupaya untuk mendiversifikasi mitra dagang, dan Rusia telah menawarkan diskon harga komoditas kepada Taliban.

Langkah itu merupakan kesepakatan ekonomi internasional besar pertama yang diketahui dilakukan oleh Taliban sejak mereka kembali berkuasa lebih dari setahun yang lalu serta dianggap dapat membantu meringankan dampak isolasi membatasi Taliban dari sistem perbankan global.

Sejauh ini, tidak ada negara yang secara resmi mengakui pemerintahan kelompok itu, yang melakukan pemberontakan selama 20 tahun melawan pasukan Barat dan sekutunya di Afghanistan sebelum akhirnya menguasai Kabul ketika pasukan Amerika Serikat mundur.

Para diplomat Barat mengatakan kelompok itu perlu mengubah arah kebijakan di bidang hak asasi manusia, khususnya terkait perempuan, dan membuktikan bahwa mereka telah memutuskan hubungan dengan kelompok-kelompok militan internasional agar bisa mendapatkan pengakuan formal.

Rusia tidak secara resmi mengakui pemerintahan Taliban, tetapi Moskow menjadi tuan rumah bagi para pemimpin kelompok itu menjelang jatuhnya Kabul. Selain itu, kedutaan besar Rusia adalah satu dari sedikit yang tetap beroperasi di ibu kota Afghanistan.

Azizi mengatakan, melalui kesepakatan itu, Rusia akan memasok sekitar satu juta ton bensin, satu juta ton diesel, 500 ribu ton gas minyak cair (LPG), dan dua juta ton gandum setiap tahunnya.

Azizi juga menjelaskan bahwa perjanjian itu akan dimulai dengan masa percobaan yang durasinya belum ditentukan. Setelah itu, kedua belah pihak akan menandatangani kesepakatan jangka panjang apabila perjanjian tersebut dianggap menguntungkan kedua pihak.

Ia menolak merinci angka dan skema pembayaran yang disetujui dalam perjanjian itu, tetapi ia mengonfirmasi bahwa Rusia telah menyetujui diskon untuk komoditas yang akan dikirim ke Afghanistan melalui jalan darat dan kereta api.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI