Suara.com - Politisi PDI Perjuangan sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani belakangan ini makin sering tampil melakukan safari politik. Puan makin sering terlihat ketika berkunjung ke sejumlah daerah, bertemu dengan masyarakat ataupun bertemu dengan pimpinan partai politik.
Sejumlah dokumentasi kegiatannya di sejumlah daerah terekam kamera dan beredar di sejumlah akun media sosial. Namun tak semua kegiatan Puan Maharani tersebut mendapatkan apresiasi dari publik. Beberapa bahkan ada yang mengundang cibiran dan komentar sinis.
Apa saja kegiatan Puan Maharani yang menimbulkan kontroversi tersebut? Berikut ulasannya.
Beberapa waktu lalu Puan Maharani tertangkap kamera tengah bernyanyi dengan artis sekaligus politisi asal PDI Perjuangan Krisdayanti. Sejumlah foto ketika berduanya tengah asyik bernyanyi diunggah oleh Krisdayanti di akun Instagram pribadinya, @kridyantilemos.
Baca Juga: Bertemu di Warung Pecel, Pertemuan Puan Maharani dan Muhaimin Iskandar Malah Respon Negatif
Namun bukan aksi keduanya menyanyi yang jadi fokus perhatian warganet. Sejumlah warganet justru malah menyoroti gelang yang dipakai Puan pada kesempatan itu.
Mereka menilai gelang tersebut sangat mewah dan bahan sampai ada yang menyatakan harganya hingga ratusan juta rupiah.
"Salfok sama gelangnya Bu Ketua (Puan Maharani), ratusan juta itu keknya," komentar seorang warganet dalam unggahan akun Instagram @krisdayantilemos, dikutip Suara.com.
Aksi Puan kembali mendapat sorotan pada Senin (26/9/2022) lalu. Ia mengunggah sebuah foto di akun Instagramnya. Foto tersebut memperlihatkan dirinya tengah bersama dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Melalui caption foto tersebut, Puan menyatakan jika dirinya tengah berada di warung pecel bersama Cak Imin.
Baca Juga: Nyelekit! Youtuber Guru Gembul Memilih Puan Maharani Capres 2024, Kader PDIP Perlu Baca Ini
“Tidak di kantor, tidak di rumah, pertemuan hari ini di warung pecel. Kenapa warung? Ya kenapa tidak, PDI Perjuangan dan PKB sama-sama partainya wong cilik,” tulis Puan.
Namun ternyata warganet lebih jeli memerhatikan foto tersebut dan menilai foto tersebut adalah rekayasa. Sebab tempat yang menjadi latar pertemuan Puan dan Cak Imin tersebut jauh dari kesan warung pecel yang selama ini dikenal.
Alhasil foto tersebut ramai-ramai digeruduk warganet. Puan pun diskakmat "wong cilik". Mereka menyatakan Puan dan Cak Imin hanya berpura-pura merakyat untuk mendapatkan simpati.
“Baru tahu kalau warung pecel wong cilik taplak mejanya putih bersih, kursinya ada sarunge,” tulis salah satu warganet.
Salah satu kegiatan terbaru Puan Maharani yang menyulut kontroversi adalah aksinya ketika membagi-bagikan kaos. Kegiatan itu terekam kamera dan menyebar di sejumlah media sosial.
Namun perhatian publik justru tertuju pada ekspresi Puan yang cenderung cemberut ketika membagi-bagikan kaos tersebut.
Alih-alih mendapatkan simpati, publik malah memandang sinis aksi Puan tersebut. Melalui sejumlah komentar di media sosial, warganet menilai Puan tidak bisa merakyat.
"Bagaimana mau merakyat bila lahir di tengah kemewahan dan nama besar? Bagaimana mau merasa nyaman bila tak pernah memulai dari bawah bersama rakyat?" tulis salah satu warganet.
Dicari massa aksi Hari Tani Nasional, dukung Dewan Kolonel
Pada Selasa lalu (27/9/2022) massa yang terdiri dari petani, buruh dan mahasiswa menggelar aksi di depan Gedung DPR RI Jakarta.
Mereka menyampaikan sejumlah tuntutan kepada parlemen terkait peringatan Hari Tani Nasional. Menanggapi aksi tersebut, salah satu anggota DPR RI dari Fraksi PKS keluar menemui massa aksi.
Namun ternyata bukan anggota DPR itu yang dicari peserta aksi. Mereka justru ingin bertemu dengan Ketua DPR RI Puan Maharani.
Melalui mobil komando, peserta aksi meminta agar Puan keluar dari gedung DPR dan menemui mereka. Tak tanggung-tanggung, peserta aksi sambil menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun sebagai bentuk sindiran.
"Mau ketemu bu Puan tidak teman-teman?" teriak sang orator.
"Mau," sambut massa aksi.
"Kalau memang bapak-bapak di atas sini adalah perwakilan DPR yang baik, bukan hanya perwakilan partai, kami menagih mampukah Bapak membawa kami bertemu Bu Puan. Bisa tidak Pak ketemu dengan Bu Puan?" ucap sang orator.
Selain dicari massa, Puan juga dinilai mendukung Dewan Kolonel. Beberapa waktu lalu, anggota Komisi III DPR RI Johan Budi mengungkapkan dirinya telah menginisiasi terbentuknya sebuah tim yang diberi nama Dewan Kolonel.
Tim tersebut diisi oleh para loyalis Puan Maharani yang bertugas untuk menaikkan citra dan elektabilitas Ketua DPR RI tersebut agar bisa meraih kursi presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Johan Budi menyebut, loyalis Puan Maharani yang bergabung dalam Dewan Kolonel tersebut terdiri dari seluruh anggota Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI, mulai dari Komisi I hingga Komisi XI.
Meski begitu, lanjut Johan Budi, Dewan Kolonel tidak terkait dengan kepengurusan DPP PDI Perjuangan, dan Puan Maharani sendiri telah menyetujui pembentukkan Dewan Kolonel tersebut.
Kontributor : Damayanti Kahyangan