Suara.com - Jakarta punya tempat nongkrong baru yang asyik, loh! Tempat itu bernama Taman Literasi Martha Tiahahu yang berada di Blok M, Jakarta Selatan. Taman yang baru diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 18 September 2022 lalu ini, selain sebagai ruang ketiga yang menjadi tempat berinteraksi masyarakat tanpa batas sosial, juga berfungsi sebagai simpul literasi.
Anies Baswedan menyatakan, Taman Literasi Martha Tiahahu bisa memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai literatur. Taman ini pun dibangun sebagai upaya aktivasi ruang hijau dan ruang publik kota Jakarta, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat luas.
"Jadi kami juga ingin para penerbit, penulis, dan pegiat literasi memanfaatkan tempat ini. Saya sering sampaikan, pemerintah itu mudah untuk membuat bangunannya. Tapi, membuat kehidupannya itu justru dari para pegiat literasi. Di situlah yang menjadi alasan kita perlu kolaborasi," papar Anies.
Taman Literasi Martha Christina Tiahahu adalah salah satu taman terluas di Jakarta Selatan, dengan luas 20.960 m2. Taman ini berdiri sejak 1948, pada masa awal kemerdekaan, yang dirancang oleh M. Soesilo. Sedangkan pembangunan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu dicanangkan telah pada 28 Oktober 2021.
Baca Juga: Jakarta dan Maluku-Malut Bentuk Kelompok Usaha Bank, Anies: Untuk Kesejahteraan Bersama
Pembangunan taman ini merupakan pelaksanaan Pergub DKI Jakarta No. 5 Tahun 2020 tentang Panduan Rancang Kota Kawasan Pembangunan Berorientasi Transit Blok-M dan Sisingamangaraja. Sebagai ruang ketiga di Jakarta, Taman Literasi diharapkan dapat memberikan ruang serta energi yang menginspirasi anak muda Jakarta, untuk membudayakan literasi dalam kesehariannya.
Ramah Anak
Taman Literasi Martha Tiahahu juga memiliki desain yang ramah anak. Asri (38), warga Kebayoran Baru yang memiliki dua anak, senang mengajak buah hatinya bermain di taman ini. Lokasinya berada di area belakang taman, persis di sebelah kanan toilet dan musala. Di area ini terdapat wahana bermain untuk anak-anak.
"Saya memang sengaja datang ke sini, karena kemarin baru diresmikan Pak Anies, Gubernur DKI Jakarta. Pas lihat pulang kerja, tempatnya ternyata nyaman dan ramah anak. Jadi, saya sering mengajak anak-anak bermain ke sini. Kebetulan rumah saya tidak terlalu jauh dari sini," ucapnya.
Sementara itu, Rahmatunnisa (27) yang akrab disapa Ica, tertarik mengunjungi taman ini setelah berkunjung ke Blok M. Ia tak sengaja lewat dan melihat taman ini.
Baca Juga: Literasi Digital dari Berjenjang Bisa Bantu Antisipasi Ancaman Siber
"Suasananya enak, adem, dan sejuk. Desainnya juga estetik. Jadi bisa take foto atau video buat dibikin konten," tuturnya.
Menurut Ica, kondisi Taman Literasi Martha Tiahahu cukup bagus dan lengkap fasilitasnya. Dia berharap, para pengunjung juga turut merawat serta menjaga kebersihan taman tersebut.
"Tadi sempat berkeliling taman ini dan melihat-lihat kalau ada ruang bacanya juga. Jadi secara fasilitas, taman ini sudah oke banget. Tinggal bagaimana kita merawatnya saja, sih," pungkasnya.
Ragam Fasilitas
Taman berbentuk melingkar ini dilengkapi perpustakaan mini yang menyediakan beragam bacaan. Jumlah buku yang tersedia cukup lengkap, mulai dari buku anak, novel remaja, hingga ensiklopedia. Selain itu, terdapat pula ruang komunitas yang dilengkapi beraneka fasilitas, seperti sofa, meja, karpet, bean bag, Wi-Fi, hingga stopkontak. Dengan beragam fasilitas masyarakat yang berkunjung ke taman ini bisa mengerjakan tugas sekolah, kuliah, ataupun pekerjaannya.
Berikut ini berbagai fasilitas yang tersedia di Taman Literasi Martha Tiahahu:
a. Ruang diskusi: fasilitas ruang diskusi yang disediakan diharapkan dapat menjadi media bagi masyarakat umum untuk bertukar pikiran atau sharing pendapat satu sama lain;
b. Ruang belajar: berbeda dengan ruang diskusi, ruang belajar yang tersedia diharapkan dapat menjadi wadah dan tempat yang nyaman serta aman untuk masyarakat umum dalam belajar;
c. Ruang berbagi/galeri: merupakan ruang atau wadah untuk kegiatan pameran, sehingga memberikan variasi kegiatan untuk masyarakat. Selain itu, dengan adanya ruang berbagi/galeri, diharapkan dapat menarik minat berbagai komunitas maupun masyarakat;
d. Ruang baca: Merupakan ruang yang disediakan bagi masyarakat yang membutuhkan keheningan ataupun fokus yang lebih untuk membaca;
e. Fasilitas penunjang lainnya yang dapat difungsikan pada modul-modul bangunan yang berada di area perkerasan taman; dan
f. Panggung Apung dan Coffe Shop sebagai fasilitas hiburan serta rekreasi.