Awas Gigit Jari! Bukan AHY, Pendukung Ternyata Ingin Anies Baswedan Gandeng Khofifah di Pemilu 2024

Rabu, 28 September 2022 | 08:37 WIB
Awas Gigit Jari! Bukan AHY, Pendukung Ternyata Ingin Anies Baswedan Gandeng Khofifah di Pemilu 2024
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri Milad 20 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (29/5/2022). [Dok. PKS]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Museum Bahari, Jakarta Utara, Jumat (2/9/2022). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Museum Bahari, Jakarta Utara, Jumat (2/9/2022). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]

Kelompok pendukung Anies di Pemilu 2024 memang sudah memulai gerilya untuk mengumpulkan suara. Namun aktivitas ini tampaknya malah merugikan Anies yang kini dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu.

Adalah Koordinator Nasional Masyarakat Sipil Peduli Demokrasi (Kornas PD) yang melaporkan Anies setelah ada relawan yang menyebarkan tabloid prestasi sang Gubernur DKI Jakarta di masjid Kota Malang, Jawa Timur.

Namun laporan itu ternyata tak terlalu ditanggapi Anies. "Hahaha... memang ada laporan itu? Saya ngurusin Jakarta dulu deh, belum ngurusin yang lain," respons Anies, merujuk pada masa jabatannya di Ibu Kota yang berakhir pada 16 Oktober 2022.

Pengamat Sebut AHY Wassalam Bila Anies Tak Maju Pemilu 2024

Anies Baswedan bersama Agus Harimurti Yudhoyono di rumah duka Hermanto Dardak, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Sabtu (20/8/2022) [Suara.com/Rena Pangesti]
Anies Baswedan bersama Agus Harimurti Yudhoyono di rumah duka Hermanto Dardak, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Sabtu (20/8/2022) [Suara.com/Rena Pangesti]

Pengamat politik Adi Prayitno menilai pemanggilan Anies oleh Komisi Pemberantasan Korupsi beberapa waktu lalu membuat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ikut risau.

Menurut Adi, hal ini karena SBY yang cemas jika rencana Anies maju di Pemilu 2024 terjegal akibat pemanggilan KPK dan dapat berdampak untuk Demokrat serta AHY ke depannya.

"Kenapa SBY agak gelisah kalau Anies gagal maju seperti yang dipresepsikan SBY, karena kalau dijegal bolak-balik ke Kuningan (KPK), maka AHY sulit untuk bisa berpasangan untuk bisa maju di 2024," tutur Adi dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Pagi di tvOne.

"Artinya kalau Anies tak bisa maju AHY tertutup pintunya bisa maju karena hampir semua partai dan calon-calon lain tidak ada yang menyebut nama AHY," sambungnya.

Adi lantas merinci beberapa poros koalisi yang sama sekali tidak menyebutkan nama AHY sebagai capres maupun cawapres potensial. "Makanya kalau Anies tak bisa maju maka Wassalam juga buat AHY," pungkasnya.

Baca Juga: Jelang Lengser, Elektabilitas Anies Anjlok Dinilai Tak Lakukan Perubahan yang Lebih Penting

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI