Suara.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menilai tidak ada yang istimewa dari keputusan DPC PPP se-Jakarta yang merekomendasikan Anies Baswedan menjadi calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
Menurutnya, hal tersebut wajar karena nama yang diajukan tersebut baru sebatas rekomendasi.
"Menurut kami itu keputusan yang biasa saja. Keputusan hal yang wajar saja sebagai sebuah organisasi partai dewan pimpinan cabang merekomendasikan nama, itu hal yang biasa, hal yang lumrah, tidak ada yang istimewa," kata Baidowi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (27/9/2022).
Baidowi menjelaskan, rekomendasi Anies untuk menjadi capres menjadi hal biasa dan tidak istimewa. Sebabnya, DPC PPP di wilayah lain juga merekomendasikan nama lain.
"Karena DPC DPC yang lain di luar DKI Jakarta juga menyampaikan usulan nama-nama yang berbeda dengan DKI Jakarta," kata Baidowi.
Apalagi, kata Awiek, hal itu masih berupa rekomendasi. Sedangkan, PPP belum secara resmi mengusulkan capres. Nantinya, keputusan itu baru akan ditentukan melaui mukernas atau rapimnas.
"Itu baru usulan di tingkat cabang. Sementara cabang kita di Indonesia ada 514 cabang yang bersuara. Kemarin itu baru enam cabang karena kebetulan ada di DKI Jakarta sehingga mudah diakses informasinya oleh publik seolah-olah PPP telah memutuskan," kata Baidowi.
Sebelumnya, PPP tidak menyoal usulan kader yang merekomendasikan sejumlah tokoh untuk menjadi calon presiden. Menirit Waketum PPP Arsul Sani hal itu sah-sah saja dilakukan. Lantaran dalam konteks sebagai partai, PPP belum secara resmi mengusulkan nama pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung.
"Tetapi PPP sebagai partai yang bottom up. Artinya, kami memberikan ruang kepada para kader, pengurus mulai dari tingkat bawah sampai ke atas itu untuk menyampaikan usulan dan mengekspresikan dukungannya itu silakan saja," kata Arsul acara Musyawarah Kerja ke-1 PPP DPC Jakarta, dikutip Senin (26/9/2022).
Baca Juga: PPP Tegaskan Belum Tentukan Rekomendasi Capres dan Cawapres
Karena itu, Arsul menegaskan bahwa PPP tidak melarang para pengurus maupun kader dibawah untuk mengundang siapapun tokohnya. Termasuk Anies Baswedan yang diundang DPC PPP Jakarta untuk hadir di acara Musyawarah Kerja ke-1.
"Mau mengundang siapa saja tokoh, bahkan yang disebut-sebut sebagai capres itu tidak kita larang, itu boleh-boleh saja, nggak kita larang," kata Arsul.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan tanggapan setelah direkomendasikan oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) se-Jakarta untuk menjadi Calon Presiden (Capres) pada Pilpres 2024 mendatang.
Ia menilai hal itu merupakan suatu kehormatan. Karena itu, ia berterima kasih kepada kader PPP dari tingkat DPC yang telah mendukungnya menjadi Capres.
"Saya ingin sampaikan itu adalah sebuah kehormatan. Terima kasih kepada cabang-cabang yang menyampaikan dukungannya," ujar Anies di Hotel Grand Paragon, Jakarta Pusat, Minggu (25/9/2022).
Kendati demikian, Anies tak mau bicara panjang lebar soal menjadi Capres. Ia mengaku masih fokus menjalankan tugasnya sebagai Gubernur sampai 16 Oktober mendatang.
"Izinkan saya meneruskan dulu di Jakarta sampai tiga minggu lagi," katanya.
Mantan Mendikbud ini juga baru mengetahui adanya rekomendasi itu ketika dibacakan dalam acara Musyawarah Kerja Cabang ke-1 serentak DPC PPP DKI. Namun, ia mengapresiasi hal ini dan akan menjaganya sampai masa jabatannya habis.
"Sambil menunggu nanti pada waktunya, dan saya akan tuntaskan amanat di Jakarta dan kerja bersama dengan PPP di Jakarta hingga programnya tuntas," imbuh Anies.
DPC PPP DKI Rekomendasikan Anies Jadi Capres
Sebelumnya, seluruh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) DKI Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jakarta merekomendasikan Gubernur Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.
Hal ini dalam Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) ke-1 serentak DPC PPP DKI Jakarta dan launching pendaftaran Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) di Hotel Grand Paragon, Mangga Besar, Jakarta Barat, Minggu (25/9/2022). Rekomendasi ini merupakan hasil dari Muskercab tersebut.
Hasil Muskercab ini dibacakan oleh Ketua DPC PPP Jakarta Pusat, Abdul Hai. Abdul mengatakan rekomendasi terhadap Anies agar menjadi Capres ini merupakan hasil Muskercab eksternal.
Rekomendasi pertama adalah memberikan apresiasi atas kinerja Anies selama lima tahun bekerja sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Dua, merekomendasikan bapak Haji Anies Rasyid Baswedan sebagai Calon Presiden kepada Mukerwil (Musyawarah Kerja Wilayah) dari DPW PPP DKI," ujar Abdul.
Setelah diumumkan rekomendasi itu, para kader yang berada di ruang acara menyambut dengan tepuk tangan dan sorakan riuh.
"Presiden, Anies Presiden," teriak para kader PPP.
Abdul pun juga menilai Anies selama ini telah membawa perubahan yang positif bagi kemajuan ibu kota selama lima tahun menjabat.
"Terima kasih kepada bapak Anies yang selama lima tahun memberikan pencerahan kepda warga DKI Jakarta. semboyannya apa? Maju kotanya, bahagia warganya," katanya.