Suara.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menghadiri prosesi prosesi pemakaman kenegaraan Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe di Nippon Budokan, Choyoda, Tokyo, Jepang.
Wapres Ma'ruf dalam keterangannya, mengenang sosok PM Abe yang berjasa dalam mempererat hubungan Indonesia - Jepang.
"Mantan PM Abe ini orang yang sangat berperan penting dalam rangka meningkatkan hubungan Indonesia - Jepang, sehingga hubungan itu menjadi mitra strategis dan mempererat hubungan persahabatan yang lebih akrab antara masyarakat Indonesia dan Jepang," ujar Wapres melalui keterangan resmi pada Selasa (27/9/2022).
Untuk itu, kunjungannya ke Jepang kali ini selain untuk memberikan penghormatan pada prosesi pemakaman kenegaraan Mantan PM Shinzo Abe, juga untuk meningkatkan hubungan yang lebih erat serta menindaklanjuti berbagai bentuk kerjasama yang telah disepakati kedua negara.
Baca Juga: Hadiri Pemakaman Shinzo Abe, Wapres Kenang Peran Eks PM Jepang Dalam Hubungan RI-Jepang
"Terutama hal-hal yang memang sudah ada kesepakatan-kesepakatan ketika Presiden Joko Widodo hadir di Tokyo pada Juli lalu," kata dia.
Wapres menyatakan, sejauh ini Jepang memang merupakan mitra penting Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi.
"Karena itu kita ingin meningkatkan hubungan yang lebih erat lagi dalam berbagai bentuk kerjasama yang lebih konkret," katanya.
Misalnya, kata Wapres, penguatan kerjasama ekonomi Indonesia-Jepang, khususnya terkait penandatanganan Protokol Perubahan IJEPA (Indonesian-Japan Economic Partnership Agreement) pada KTT G20 di Bali pada November mendatang.
"Kemudian juga masalah investasi, perluasan investasi, realisasi perluasan investasi dan investasi baru senilai USD5,2 miliar, kita harapkan segera diselesaikan," beber dia.
Baca Juga: Mengapa Pemakaman Shinzo Abe Bisa Lebih Mahal dari Ratu Elizabeth II?
Selain itu, tambah Wapres, melalui kehadirannya di Tokyo saat ini diharapkan berbagai kesepakatan proyek-proyek strategis khususnya proyek infrastruktur dapat juga segera direalisasikan.
"Termasuk juga penyelesaian hambatan komoditi ekspor pertanian dan perikanan Indonesia, ada beberapa hal yang sudah disepakati dan kemarin juga direspon (oleh PM Fumio Kishida)," katanya.