Suara.com - Penyelesaian kasus pembunuhan Brigadir J masih bergulir panas. Selain pembunuhan dan obstruction of justice, kasus ini turut membuat konsorsium judi online 303 disorot publik.
Konsorsium juga disebut berperan menyediakan private jet untuk membawa Brigjen Pol Hendra Kurniawan dan beberapa anggotanya ke kediaman Brigadir J di Jambi.
Salah satu nama yang kemudian kerap dikaitkan dengan konsorsium serta pesawat pribadi ini adalah pengusaha Robert Bonosusatya alias RBT. Pengusaha inilah yang disebut membayar biaya sewa pesawat pribadi untuk Hendra.
Namun lewat rekaman suaranya yang diputar secara eksklusif di tayangan Aiman di Kompas TV, RBT membantah seluruh tuduhan tersebut.
Baca Juga: Terbukti Melanggar di Kasus Sambo, Ipda Arsyad Daiva Anak Anggota DPR Tidak Dipecat
"Tidak benar sama sekali," tegas Robert ketika dikonfirmasi apakah membiayai perjalanan Hendra dari Jakarta ke Jambi, dikutip pada Selasa (27/9/2022).
Pada kesempatan yang sama, Robert memang mengaku dengan Hendra maupun Sambo. Ia mengaku mengenal Hendra sejak 7-8 tahun lalu, ketika sang jenderal polisi masih berpangkat AKBP. Namun hubungan mereka hanya sebatas mengenal.
Kedekatan ini berbeda dengan hubungannya bersama Sambo.
"Saya dengan Pak Ferdy sangat kenal. Hubungannya cukup baik. Sudah cukup lama lah kenal beliau, tetapi sudah tidak kontak lagi, tidak ketemu lagi, sekitar 2 tahunan," bebernya.
Sementara terkait keterlibatannya di konsorsium judi 303, rupanya malah membuat RBT sendiri heran. Sebab jangankan judi online, ia bahkan mengaku tidak main judi konvensional.
"Saya tidak pernah judi, bagaimana (mau) main judi online? Nggak ngerti saya, mohon maaf," jawabnya.
RBT juga mengaku sudah mempertimbangkan untuk melaporkan fitnah terkait mafia judi online yang dialamatkan kepadanya. Namun pada akhirnya ia menilai nantinya semua fakta akan terungkap sendiri, bahkan di situasi yang lebih elegan.
Siapa Robert Bonosusatya?
RBT alias Robert Bonosusatya ternyata bukan lagi nama yang asing di lingkaran kepolisian. Bahkan pada tahun 2015 lalu namanya juga dikaitkan dengan adanya transaksi mencurigakan sebesar Rp57 miliar di rekening Komjen Pol Budi Gunawan.
Kasus terkait Budi Gunawan ini mencuat ketika sang jenderal polisi bintang tiga mengikuti fit and proper test sebagai calon Kapolri.
Robert sendiri merupakan mantan Komisaris Utama perusahaan jalan tol PT Citra Marga Nusaphala Tbk., dan perusahaan percetakan PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk.
Robert juga merupakan Presiden Direktur PT Pratama Agri Sawit sejak 2008 hingga sekarang. Perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit ini berada di Kabupaten Batanghari, Jambi.
Dalam dunia pendidikan, Robert pernah menempuh pendidikan di University of California San Fransisco Foundation.
RBT Membantah, IPW Buka Inisial Nama Lain dari Konsorsium Judi 303
Dugaan keterlibatan RBT sebelumnya digaungkan oleh Indonesia Police Watch (IPW). Namun kini organisasi pengamat kepolisian tersebut sudah menerima bantahan dari RBT dan beralih mengungkap inisial lain.
"Diduga kuat JHL ini yang membayar sewa pesawat Brigadir Jenderal Hendra Kurniawan ke Jambi," ungkap Sugeng di hadapan Aiman Witjaksono.
"Jadi bukan RBT?"
"Robert Bono sudah membantah, klarifikasi itu harus kita terima. Karena saya juga tidak punya data tambahan lagi. Oleh karena itu saya dapat informasi klarifikasi dari sumber, itu yang bayar JHL," jelas Sugeng.
Namun ia tidak mengetahui apa hubungan RBT dan JHL. Ia hanya menyebut JHL diduga kuat tergabung di konsorsium judi 303.