Peretas Data Pelanggan Optus Australia Minta Maaf dan Batalkan Permintaan Uang

SiswantoABC Suara.Com
Selasa, 27 September 2022 | 15:22 WIB
Peretas Data Pelanggan Optus Australia Minta Maaf dan Batalkan Permintaan Uang
Ilustrasi hacker (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama sepekan Australia dikejutkan dengan serangan 'cyber' pada Optus, salah satu perusahaan penyedia layanan telekomunikasi dan seluler.

Serangan tersebut menyebabkan informasi pelanggan Optus bocor, termasuk nama, tanggal lahir, nomer telepon, dan ada juga alamat serta nomer surat izin mengemudi.

Sabtu kemarin (24/09), seseorang yang mengaku memiliki data pelanggan meminta uang tebusan sebesar AU$1,5 juta dan mengancam akan menjualnya.

Ia mengancam akan merilis 10 ribu data setiap hari jika uang tebusan tidak dibayar dalam waktu seminggu.

Bahkan Selasa pagi, 'user' tersebut mengklaim sudah membocorkan data. Tapi sejumlah peringatan telah dikeluarkan agar siapa pun tidak meng-klik tautan apa pun.

Terbaru: pengaku peretesan minta maaf

Beberapa jam setelah peringatan dikeluarkan, akun online tersebut meminta maaf kepada 10.200 warga Australia yang datanya sudah dibocorkan.

"Uang tebusan tidak dibayar, namun kami tidak peduli lagi," kata akun tersebut dalam sebuah unggahan di situsBreachForums.

"Adalah kesalahan untuk menerbitkan data itu sebenarnya."

Beberapa pakar IT mengatakan akun tersebut tampaknya sah,namun belum dikonfirmasikan baik oleh Optus atau Polisi Federal Australia.

Baca Juga: Intel dari Kegelapan Sebut Data Empat Ribu Siswa SMKN 1 Sukabumi Bocor dan Beredar di Forum Hacker

"Kami tidak akan menjual data kepada siapa pun," tulisnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI