Bagikan Roti dan Air ke Massa Aksi HTN di DPR, Kapolda Metro Malah Disentil Pendemo: Kami Bisa Beli, Kami Butuh Tanah!

Selasa, 27 September 2022 | 12:46 WIB
Bagikan Roti dan Air ke Massa Aksi HTN di DPR, Kapolda Metro Malah Disentil Pendemo: Kami Bisa Beli, Kami Butuh Tanah!
Kapolda Metro Jaya saat keliling bagi-bagi roti dan air mineral ke massa aksi HTN di DPR. (Suara.com/Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran membagikan air mineral dan roti di sela-sela aksi unjuk rasa perayaan Hari Tani Nasional (HTN) di depan Gedung DPR RI, Selasa (27/9/2022) hari ini. Diketahui, kaum tani, buruh, perempuan, hingga nelayan turun ke jalan dengan membawa sejumlah tuntutan kali ini.

Pantauan Suara.com, Irjen Fadil bersama jajarannya berkeliling membagikan roti dan air mineral kepada massa aksi yang sedang berisirahat. Beberapa massa aksi menerima roti dan air mineral tersebut.

Fadil juga terpantau membagikan roti dan air mineral sampai ke arah mobil komando. Orator yang ada di mobil komando sempat merespons Fadil dan jajarannya.

Meski demikian, sang orator turut menyentil Fadil. Menurut sang orator, massa aksi tidak butuh roti dan air mineral, melainkan tanah.

Baca Juga: Polri Usulkan Titik Demo Pindah ke Dalam Monas, Wagub: Bagi Pemprov Tidak Masalah

"Kita bisa air kalau hanya air, kita bisa cuma beli roti kita butuh tanah," ucap sang orator.

Kapolda Metro Jaya saat keliling bagi-bagi roti dan air mineral ke massa aksi HTN di DPR. (Suara.com/Arga)
Kapolda Metro Jaya saat keliling bagi-bagi roti dan air mineral ke massa aksi HTN di DPR. (Suara.com/Arga)

Fadil hanya merenspons dengan mengacungkan jempol kepada sang orator dan membagikan roti dan air sampai habis. Setelahnya, Fadil kembali ke dalam gedung DPR RI.

Pantauan Suara.com di lokasi, sejumlah poster dan spanduk tuntutan turut dibawa oleh massa aksi. Dari sektor perempuan, terdapat spanduk dengan tulisan "Akui Entitas Perempuan Petani", "Suara Perempuan Nelayan = Suara Rakyat", hingga "Hentikan Perampasan Ruang Hidup Perempuan."

Sementara itu, di gerbang Gedung DPR, massa yang tergabung dalam Komite Nasional Pembaruan Agraria (KNPA) juga memasang spanduk besar yang berisikan sejumlah tuntutan. Misalnya, "Hentikan Perampasan Tanah dan Kriminalisasi Petani", "Laksanakan Reforma Agraria Sejati", "Cabut Omnibus Law-UU Cipta Kerja", hingga "Tolak Kenaikan Harga BBM dan Sembako".

Pendemo aksi HTN 2022 di DPR berorasi menyentil aksi Kapolda Metro bagi-bagi roti dan air. (Suara.com/Arga)
Pendemo aksi HTN 2022 di DPR berorasi menyentil aksi Kapolda Metro bagi-bagi roti dan air. (Suara.com/Arga)

Dalam siaran pers KNPA yang diterima Suara.com, Senin (26/9/2022) kemarin, massa aksi terdiri dari Serikat Petani Pasundan (SPP), Serikat Tani Indramayu (STI), Serikat Petani Majalengka (SPM), dan Pergerakan Petani Banten (P2B). Kemudian ada Forum Perjuangan Petani Batang (FPPB), STAM Cilacap, dan STIP Pemalang dari Jawa Tengah, serta Formaster dari Provinsi Lampung.

Baca Juga: Kapolda Fadil Imran Usul Monas Dijadikan Tempat Demo, Wagub Riza Gak Masalah: Usulan yang Baik

Pada hari yang sama, aksi serupa juga akan digelar secara serentak di Sumatera Utara, Jambi, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, NTB, dan NTT.

Dalam rangkaian aksi di daerah itu, KNPA bekerjasama dengan aliansi-aliansi di daerah di berbagai provinsi seperti APARA, GESTUR, GERAK, dan ARB.

Dalam peringatan HTN 2022, KNPA kepada MPR RI untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Selain itu, KNPA meminta pertanggungjawaban Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas penyimpangan terhadap Konstitusionalisme Agraria yang menjadi mandat UUD 1945 dan UUPA 1960.

Kerahkan Ribuan Personel TNI-Polri

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin menyebut total personel yang diterjunkan untuk mengamankan aksi demonstrasi mencapai 4.400 personel. Mereka merupakan personel gabungan TNI-Polri.

"Untuk wilayah Jakarta Pusat seluruhnya di siagakan 4.400 personel gabungan TNI-Polri," kata Komarudin saat dikonfirmasi, Selasa (27/9/2022).

Selain itu, rekayasa lalu lintas juga telah disiapkan di sekitar Gedung DPR RI. Namun, pelaksanaannya bersifat situasional.

"Situasional melihat kondisi nanti di lapangan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI