Gereja Ortodoks Rusia: Tentara yang Tewas dalam Invasi ke Ukraina Akan Dihapuskan Dosa-dosanya

Liberty Jemadu Suara.Com
Senin, 26 September 2022 | 20:57 WIB
Gereja Ortodoks Rusia: Tentara yang Tewas dalam Invasi ke Ukraina Akan Dihapuskan Dosa-dosanya
Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia dalam sebuah acara di Moskwa pada November 20221. [AFP/Mikhail Metzel]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Gereja Ortodoks Rusia mengatakan bahwa tentara Rusia yang tewas dalam perang invasi ke Ukraina akan dihapuskan dosa-dosanya, demikian diwartakan Reuters, Senin (26/9/2022).

Patriark Kirill mengutarakan klaimnya itu di tengah kebijakan kontroversial Presiden Vladimir Putin yang melakukan mobilisasi umum- pertama sejak Perang Dunia II- merekrut para pemuda dan orang dewasa sebagai tentara untuk menginvasi Ukraina.

"Banyak orang tewas di medan perang yang keji ini. Gereja berdoa agar pertempuran segera usai, sehingga hanya sedikit orang yang saling bunuh dalam perang saudara ini," kata Kirill, patriark berusia 75 tahun, dalam kotbahnya, Minggu (25/9/2022).

"Tetapi di saat yang sama, Gereja sadar bahwa jika seseorang karena tugas dan kewajibannya untuk memenuhi sumpah... harus melakukan apa yang menjadi tugasnya, dan jika seseorang tewas saat menjalankan tugasnya, maka itu adalah bentuk pengorbanan," lanjut dia.

Baca Juga: Ramai-ramai Warga Rusia 'Kabur' Hindari Wajib Militer, Picu Antrean Panjang Di Perbatasan

"Mereka mengorbankan diri untuk orang lain. Karenanya, kami percaya pengorbanan ini akan menghapus semua dosa-dosanya," klaim Kirill.

Mobilisasi umum Rusia menargetkan 300.000 prajurit untuk berperang di Ukraina. Moskwa mengambil langkah drastis ini setelah pasukannya dipukul mundur oleh militer Ukraina dari wilayah-wilayah yang sebelumnya dicaplok.

Tetapi kebijakan mobilisasi ini mendapat penentangan yang luas dari warga Rusia, terutama di daerah-daerah terpencil yang dihuni oleh kelompok minoritas.

Di beberapa daerah, warga berdemonstrasi menentang mobilisasi umum. Bahkan seorang perwira militer Rusia ditembak mati saat sedang mengurus pendaftaran warga dalam program tersebut.

Sementara itu ratusan ribu pemuda dan lelaki dewasa Rusia dilaporkan meninggalkan tempat tinggal mereka dan menyeberang ke negara tetangga karena tak ingin ikut berperang di Ukraina.

Baca Juga: Ancaman Nuklir Putin Dan Penyesalan Fisikawan Pembuat Bom Atom Hiroshima-Nagasaki

Patriark Kirill sendiri adalah salah satu pendukung utama Putin. Ia pernah mengatakan bahwa militer Ukraina dan para sekutunya sebagai kekuatan iblis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI