Sempat Tuai Pro Kontra, Nadiem Makarim Mengaku Salah Sebut Frasa 'Shadow Organization'

Senin, 26 September 2022 | 16:22 WIB
Sempat Tuai Pro Kontra, Nadiem Makarim Mengaku Salah Sebut Frasa 'Shadow Organization'
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa mengaku salah menyebutkan frasa "shadow organization" atau organisasi bayangan dalam pertemuan di Markas PBB, Amerika Serikat.

Dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Nadiem Makarim mengatakan bahwa yang ia maksud adalah organisasi "mirroring".

“Ada satu kesalahan dalam menggunakan kata “shadow organization” , yang saya maksud itu organisasi “mirroring” terhadap kementerian kami. Artinya setiap dirjen yang menyediakan layanan bisa menggunakan tim yang bekerja sama untuk mendorong dan menerapkan kebijakan melalui platform teknologi,” ujar Mendikbudristek Nadiem Makarim pada Senin (26/9/2022).

Penyebutan frasa tersebut sempat membuat masyarakat heboh dan menilai bahwa organisasi bayangan itu menyalahi susunan organisasi dan tata kerja yang ada di kementerian.

Baca Juga: Omnibus Law Pendidikan Berpotensi Gerus Kesejahteraan Guru dan Dosen, PSI Sentil Nadiem Makarim

Organisasi yang dimaksud adalah GovTech Edu yang merupakan bagian dari PT Telkom.

“Kebijakan melalui platform teknologi itu yang dipuji-puji negara maju dengan inovasi-inovasi yang kami lakukan. Buka kita meluncurkan suatu produk, tetapi bagaimana cara birokrasi kami bekerja,” terang dia.

Lebih lanjut, Nadiem mengatakan pada pejabat di kementerian memperlakukan organisasi tersebut sebagai mitra. Pekerjaan itu dilakukan dengan filsafat kemitraan atau gotong royong meskipun seluruh keputusan ada pada dirjen dan direktur.

“Saya ingin mengucapkan sekali lagi, bahwa ini merupakan aspirasi saya sebagai pemimpin. Bukan hanya berbicara dengan mengajarkan negara lain terkait apa yang dilakukan Indonesia. Harapan kami, ini bisa berbagi dengan Pemda dan kementerian lainnya,” tambah dia.

Sebelumnya, Nadiem menjelaskan bahwa pihaknya memiliki 400 orang product manager, software engineer, dan data scientist yang bekerja sebagai “shadow organization”dan melekat untuk kementerian. [ANTARA]

Baca Juga: Mendikbudristek dan Smithsonian National Museum of Asian Art Jalin Kerja Sama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI