Suara.com - Akhir minggu kemarin, rumor rumor kudeta di China yang mengklaim bahwa Presiden Xi Jinping telah digulingkan beredar luas di media sosial.
Seperti dilaporkan Hindustan Times, Xi dikabarkan menjadi tahanan rumah usai kehadirannya dalam pertemuan Shanghai Cooperation Organisation (SCO) yang digelar di Kota Samarkand, Uzbekistan.
Spekulasi mulai bermunculan di internet usai Jinping dikabarkan belum muncul ke publik usai kembali dari pertemuan SCO yang merupakan kunjungan pertamanya ke luar negeri sejak awal pandemi COVID-19.
Belum ada pejabat dari Partai Komunis China atau media resmi pemerintah yang mengonfirmasi kabar apa pun terkait rumor tersebut.
Akun media sosial mereka hanya menunjukkan persiapan menjelang kongres lima tahunan Partai Komunis China yang akan dimulai pada 16 Oktober.
Xi Jinping diprediksi kuat akan mengamankan masa jabatannya yang ketiga, yang juga akan memperkuat posisinya sebagai pemimpin paling kuat di China sejak Mao Zedong.
Hindustan Times juga menyebut klaim kudeta tersebut telah dibantah oleh para ahli yang mengatakan bahwa ada kemungkinan kuat bahwa Xi tengah berada di bawah karantina karena kebijakan ketat nol-COVID negara itu yang mengharuskan setiap individu baru kembali dari luar negeri untuk menjalani karantina.