Setelah Tanya Prabowo, Komisi I DPR Putuskan Rapat dengan Panglima TNI dan KSAD Digelar Tertutup

Senin, 26 September 2022 | 11:28 WIB
Setelah Tanya Prabowo, Komisi I DPR Putuskan Rapat dengan Panglima TNI dan KSAD Digelar Tertutup
Komisi I DPR putuskan rapat dengan Menhan Prabowo, Panglima TNI Jenderal Andika dan KSAD Dudung berlangsung tertutup. (Suara.com/Niovian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi I DPR RI memutuskan rapat dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan para kepala staf TNI secara tertutup. Prabowo salah satu pihak yang menginginkan rapat berlangsung tertutup.

Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid lebih dulu menanyakan kepada peserta rapat.

"Kami tanyakan dulu kepada forum ini apakah rapat ini dibuka dengan sifat tertutup atau terbuka? tertutup?" tanya Meutya mengawali rapat, Senin (26/9/2022).

Politikus Golkar ini kemudian menanyakan hal serupa kepada Menhan Prabowo.

"Saudara Menhan?" tanya Meutya.

Tidak terdengar jelas apa yang disampaikan Prabowo. Namun setelah itu Meutya memutuskan tertutup untuk umum.

"Tertutup," ucap Meutya usai mendengar jawaban Prabowo.

Prabowo jadi "Penengah"

Komisi I DPR RI kembali menggelar rapat kerja dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan para kepala staf. Tidak seperti rapat pada 5 September lalu, rapat kali ini dihadiri KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Baca Juga: Panglima Andika dan KSAD Dudung Tampil Bareng di Rapat DPR, Menhan Prabowo jadi "Penengah"

Menhan Prabowo Subianto saat hadiri Sidang Tahunan MPR Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 di Kompleks Parlemen, Selasa (16/8/2022). [Dok. Tim Media Prabowo]
Menhan Prabowo Subianto saat hadiri Sidang Tahunan MPR Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 di Kompleks Parlemen, Selasa (16/8/2022). [Dok. Tim Media Prabowo]

Diketahui pada rapat membahas penyesuaian RKA Kementerian Pertahanan/TNI tahun anggaran 2023, Jenderal Dudung absen. Absennya Dudung itu menjadi sorotoan sejumlah anggota Dewan di Komisi I.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI