Suara.com - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bertemu dengan Menteri Kesehatan Ethiopia Lia Tadesse Gebremedhin membahas perkembangan vaksinasi global COVID-19.
"Indonesia tetap berkomitmen memperjuangkan distribusi dan akses yang adil untuk produk penanggulangan COVID-19," kata Retno dalam pertemuan dengan Menkes Ethiopia di sela-sela High Level Week Sidang Majelis Umum ke-77 PBB di New York, demikian menurut keterangan Kementerian Luar Negeri pada hari ini.
Retno menyampaikan bahwa di masa depan, program kerja sama Akses Global Vaksin COVID-19 (COVAX) dapat memainkan perannya untuk memperkuat kapasitas negara berkembang dan arsitektur kesehatan global.
"COVAX dapat membantu persiapan yang lebih baik untuk menghadapi potensi pandemi lainnya karena mandat kerja COVAX akan diperpanjang hingga 2023," ujar Retno.
Dia menambahkan bahwa sebagai forum kerja sama multilateral, COVAX telah membuktikan bahwa multilateralisme bekerja secara efektif.
Hingga kini, sedikitnya 1,84 miliar dosis vaksin COVID-19 telah dikirim oleh COVAX melalui jalur multilateral.
Sebanyak 79 negara telah mencapai target vaksinasi sebesar 70 persen, termasuk Indonesia.
Melalui COVAX, Indonesia telah mendapatkan 130,662,975 -- atau 25,6 persen -- dosis vaksin COVID-19 secara gratis.
Sementara itu, Menkes Lia menyampaikan bahwa struktur COVAX perlu disesuaikan dengan perkembangan pandemi, khususnya dalam upaya meningkatkan kapasitas bagi negara-negara dalam kesiapsiagaan menghadapi potensi pandemi lainnya.
Baca Juga: Penerima Vaksinasi Dosis Ketiga di Indonesia Hari Ini Mencapai 63 Juta Orang
Untuk ke depannya, kedua menteri sepakat untuk melihat kembali kebutuhan bagi COVAX agar dapat terus bekerja dengan WHO, serta memastikan negara-negara memiliki sumber daya yang diperlukan untuk mempercepat dan mengembangkan strategi kesehatan nasionalnya.
Menlu RI dan Menteri Kesehatan Ethiopia bersama dengan Menteri Pembangunan Internasional Kanada adalah Ketua Bersama COVAX Advance Market Commitment Engagement Group (AMC-EG). [Antara]