Jokowi: Hati-Hati, 90 Persen Perusahaan Startup Gagal Saat Merintis

Senin, 26 September 2022 | 10:31 WIB
Jokowi: Hati-Hati, 90 Persen Perusahaan Startup Gagal Saat Merintis
Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuka BUMN Startup Day Tahun 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Senin (26/9/2022). (YouTube Sekretariat Presiden).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuka BUMN Startup Day Tahun 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Senin (26/9/2022). Dalam pidatonya, Jokowi mewanti-wanti besarnya persentase perusahaan startup atau rintisan yang gagal pada saat merintis.

"Hati-hati 80 persen sampai 90 persen startup gagal saat merintis," kata Jokowi dikutip melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin.

Kegagalan itu, kata Jokowi, diakibatkan tidak melihat kebutuhan pasar yang ada. Menurut Jokowi, seharusnya perusahaan startup itu bisa berangkat dari kebutuhan pasar yang ada.

Selain itu, faktor habisnya dana juga menjadi penyebab gagalnya sebuah perusahaan startup berkembang. Ia mau BUMN ikut andil untuk mendampingi perusahaan startup dalam proses perintisannya.

Baca Juga: Google for Startups Berkolaborasi dengan Impactto, Bantu Startup Indonesia untuk Naik Kelas

"Fungsinya BUMN agar ekosistem besar yang ingin kita bangun ini bisa saling sambung sehingga semuanya terdampingi dengan baik dan bisa tidak gagal untuk masuk ke pasar-pasar, ke peluang-peluang yang ada di negara kita," ujarnya.

Selain itu, Jokowi juga membahas perihal usaha mikro kecil menengah (UMKM). Jokowi mengungkap harus ada kehati-hatian karena jumlah UMKM di Indonesia yang tidak sedikit yakni 65,4 juta UMKM.

Dari jumlah tersebut, ia menyinggung baru ada 19 juta UMKM yang masuk ke platform digital.

"Memang masih banyak persoalan, urusan kemasan, urusan kualitas, produksi, urusan kapasitas produksi, tetapi di situ baru 19 juta yang masuk ke platform digital. Sehingga masih ada ruang yang sangat besar untuk bisa kita kerjakan di sana.

Baca Juga: Hakim Agung Kena OTT, Ini Memalukan dan Presiden Jokowi Harus Turun Tangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI