Jelang Pemakaman Mantan PM Shinzo Abe, Jepang Perketat Keamanan Skala Maksimum

Minggu, 25 September 2022 | 20:01 WIB
Jelang Pemakaman Mantan PM Shinzo Abe, Jepang Perketat Keamanan Skala Maksimum
Seorang warga menaruh bunga dan berdoa untuk mantan Perdana Menteri Jepang Abe Shinzo di TKP penembakan di luar Stasiun Yamato Saidaiji di Nara, Jepang, Jumat (8/7/2022). [Philip FONG / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemakaman kenegaraan untuk mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang digelar pada Selasa (27/9/2022) mendatang menjadi sorotan karena pihak berwenang berusaha menghindari segala jenis kesalahan keamanan yang terungkap dalam pembunuhannya pada Juli lalu.

Seperti yang diketahui, Shinzo Abe ditembak oleh seorang pria dari jarak dekat dengan senjata rakitan saat berkampanye di kota barat Nara.

Pihak berwenang termasuk Perdana Menteri Fumio Kishida mengakui kelemahan keamanan yang menyebabkan kematian Abe.

Mereka tidak mau mengambil risiko dan memperketat keamanan karena sejumlah tamu VIP asing direncanakan menghadiri pemakaman di Nippon Budokan Tokyo.

Baca Juga: Kunjungi Jepang, Wapres Ma'aruf Amin Hadir ke Pemakaman Shinzo Abe

Menyadur Reuters, jalan-jalan di sekitar lokasi akan ditutup. Jalan di sekitar venue akan ditutup untuk acara yang dimulai pukul 14.00 waktu setempat. Wilayah udara akan dibatasi dalam jarak 25 mil laut (46 km, 29 mil) dari lokasi mulai Senin hingga Rabu.

Pada Selasa (27/9/2022) pukul 10.00 pagi waktu setempat, masyarakat akan dipersilakan untuk meletakkan bunga di tempat yang telah ditentukan. Menurut penasihat pemerintah, bagasi mereka akan diperiksa dan diharuskan melewati detektor logam.

Berdasarkan laporan media lokal, Jepang menerapkan keamanan skala maksimum dengan mengerahkan puluhan ribu petugas polisi, termasuk sekitar 2.500 petugas yang dibawa ke ibu kota dari seluruh Jepang dikerahkan untuk meningkatkan keamanan di Tokyo.

Petugas dan anjing pelacak telah meningkatkan patroli antiterorisme di stasiun kereta api utama dan Bandara Haneda Tokyo dalam beberapa hari terakhir.

Polisi juga melakukan patroli di jalan tol untuk mencari benda-benda yang mencurigakan dan memeriksa di sekitar kedutaan serta hotel tempat tamu asing berada. Sekitar 700 tamu asing akan datang ke acara tersebut, termasuk 50 pemimpin atau mantan pemimpin.

Baca Juga: Bertemu PM Kishida, Jokowi Kembali Sampaikan Belasungkawa untuk Mendiang eks PM Shinzo Abe

Tamu VIP termasuk Wakil Presiden AS Kamala Harris, perdana menteri Anthony Albanese dari Australia, Narendra Modi dari India dan Lee Hsien Loong dari Singapura, Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau membatalkan kehadirannya yang direncanakan untuk fokus menangani badai hebat.

Lebih dari 1.000 personel militer Jepang akan dikerahkan untuk upacara dengan 4.300 tamu yang akan menghadiri prosesi pemakaman kenegaraan.

Seorang penjaga kehormatan akan menembakkan 19 peluru kosong dari meriam untuk memberi hormat kepada Abe dan sebuah band militer akan tampil.

Pemerintah berencana menghabiskan 1,65 miliar yen atau sekitar 11,5 juta dolar AS untuk pemakaman Abe, termasuk 800 juta yen untuk keamanan dan 600 juta yen untuk menjamu delegasi asing.

Biaya dengan nilai yang tinggi ini memicu reaksi publik karena digelar saat masyarakat mengalami krisis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI