Kisah Haru Perwira Pertama Keturunan Etnis Tionghoa Abdikan Diri Jadi Dokter Militer

Minggu, 25 September 2022 | 12:57 WIB
Kisah Haru Perwira Pertama Keturunan Etnis Tionghoa Abdikan Diri Jadi Dokter Militer
Letda Ckm dr Alfred Hartoyo Alphanto dikutip dari kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa. [ANTARA/Muhammad Zulfikar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cerita haru Letnan Dua (Letda) Ckm dr Alfred Hartoyo Alphanto begitu menginspirasi. Ia adalah seorang perwira pertama keturunan etnis Tionghoa yang memilih mengabdikan diri menjadi dokter militer di satuan TNI.

Alfred mengungkap menjadi dokter militer adalah cara dirinya mengabdi kepada bangsa dan negara.

"Saya ingin memberikan sesuatu untuk negara, salah satunya dengan cara mengabdi sebagai tentara," kata Letda Ckm dr Alfred Hartoyo Alphanto dikutip dari kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa di Jakarta, Minggu (25/9/2022).

Ia mengungkap bahwa di Indonesia, khususnya di instansi TNI, semua anggota diperlakukan sama dan tidak dibeda-bedakan. Menurutnya, semua diberikan kesempatan yang sama, tak terkecuali perlakuan di dalam organisasi.

Baca Juga: Masyarakat Dayak Susah Tembus Perwira Tinggi TNI, Jenderal Andika Merasa Bersalah

Alfred mengatakan ia bersama rekan-rekannya telah didik oleh TNI agar bisa menjadi prajurit yang baik.

"Saya bersama teman-teman diperlukan sama dan dididik agar benar-benar menjadi seorang prajurit yang baik," ungkapnya.

Sebagai seorang dokter militer, ia menegaskan akan mengikuti perintah dan siap ditempatkan di mana saja. Baginya yang terpenting adalah memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia.

Alfred sebagai abdi negara, menyatakan bertekad memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat luas. Menurutnya, hal itu sebagai salah bentuk pengabdian kepada masyarakat dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kalau orang tersenyum saya juga ikut senang," ucapnya.

Baca Juga: Masyarakat Dayak Langka Jadi Perwira Tinggi TNI, Panglima Andika Perkasa: Saya Merasa Bersalah

Ia menceritakan sejarah saat sang kakek merantau dari Tiongkok ke Indonesia dan diterima menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

Sejak saat itu, Pemerintah Indonesia telah memberikan kesempatan yang sama kepada siapa saja, termasuk bagi anak-anak keturunan China.

Sebagai contoh, Alfred mengatakan kakeknya hanya seorang petani pada awal kedatangannya ke Indonesia. Namun seiring dengan berjalannya waktu, anak-anak keturunan Tionghoa bisa mengenyam pendidikan hingga menjadi seorang sarjana.

"Kakek saya awalnya petani, ayah dan ibu saya sarjana dan itu menurut saya sudah menjadi bantuan besar dari negara," ujarnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh saudara kembar dari Letda Ckm dr Alfred Hartoyo Alphanto. Ia mengatakan orang tuanya selalu menyampaikan bahwa ia dan saudaranya lahir dan besar di Indonesia.

Orang tuanya juga selalu mengingatkan bahwa mereka makan dan minum dari tanah Indonesia, sehingga tidak ada alasan untuk tidak mengabdi kepada Ibu Pertiwi.

"Walaupun kamu keturunan Tionghoa tapi kamu sudah menjadi Warga Negara Indonesia dan harus mengabdikan diri ke Indonesia," tandasnya. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI