Suara.com - Persaingan di internal PDI Perjuangan jelang pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang semakin memanas.
Kini ada dua nama yang kian bersaing untuk memperebutkan tiket pencalonan menuju kursi kepresiden Indonesia. Dua nama tersebut yakni Ketua DPR RI Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Meski hingga kini PDI Perjuangan belum menentukan siapa yang akan diusung, namun angin politik di partai berlambang kepala banteng tersebut seakan mengarah pada Puan Maharani.
Salah faktor yang membuat Puan digadang-gadang jadi capres PDIP, salah satunya karena dirinyalah yang mewarisi trah Soekarno.
Baca Juga: 4 'Dosa' Jokowi yang Dikuliti Kubu AHY dan SBY Jelang Pilpres 2024
Meski dalam sejumlah survei elektabilitas Ganjar Pranowo jauh melampaui Puan Maharani, elit PDI Perjuangan, termasuk Ketua Umum Megawati Soekarnoputri, tetap bersikeras untuk mendorong Puan maju di Pilpres 2024.
Peluang Ganjar dan Puan di Pilpres 2024
Menurut lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), peluang PDI Perjuangan untuk kembali menjadi partai penguasa justru lebih terbuka lebar jika mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres di 2024.
Saiful Mujani mengatakan, berdasarlan survei yang dilakukan SRMC pada Agustus 2024 lalu, nama Ganjar Pranowo adalah yang paling unggul dan kompetitif untuk jadi capres dibandingkan Puan Maharani.
Sosok yang menjadi pesaing ketat Ganjar Pranowo justru datang dari luar PDI Perjuangan, yakni Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Baca Juga: Menakar Kekuatan dan Kelemahan Ganjar Pranowo dan Puan Maharani Melaju di Pilpres 2024
Dalam survey terbaru Charta Politika yan dilakukan pada 6-13 September 2022 lalu, nama Ganjar Pranowo berada di posisi teratas dengan elektabilitas 31,1 persen.
Sementara Prabowo Subianto berada di urutan kedua dengan elektabilitas 24,4 persen, disusul Anies Baswedan pada posisi ketiga dengan elektabilitas 20,6 persen.
Lalu dimanakah Puan Maharani? Menurut hasil survei tersebut, nama Puan Maharani berada di posisi ke-6 dan harus puas dengan elektabilitas 2,4 persen.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengungkapkan, tren elektabilitas Ganjar Pranowo terus naik seiring berjalannya waktu.
Ia mengatakan, pada Desember 2021 elektabilitas Ganjar sebesar 28,2 perseb, April 2022 29,2 persen, Juni 2022 31,2 persen, dan September 2022 31,3 persen.
"Sampai dengan periode survei dilakukan, Ganjar Pranowo menjadi pilihan tertinggi publik sebagai calon presiden," kata Yunarto pada Kamis (22/9/2022).
Elektabilitas Ganjar terdorong konflik internal PDIP?
Yunarto Wijaya menambahkan, salah satu faktor yang mendorong elektabilitas Ganjar Pranowo bermula ketika Gubernur Jawa Tengah tersebut tidak diundang ke acara PDI Perjuangan di Jawa Tengah pada Mei 2022 lalu.
Dimana saat itu, Puan Maharani hadir di kantor PDI Perjuangan Jawa Tengah untuk memberikan arahan pada kader untuk persiapan menuju Pemilu 2024.
Menurut dia, meski terkesan disisihkan oleh partainya sendiri, secara tak langsung Ganjar diuntungkan dengan “konflik” yang terjadi di internal PDIP.
"Sebetulnya Ganjar diuntungkan dengan adanya konflik dari partai ini, dan memang setelah itu memang Ganjar dalam survei politik peringkat satu," ujar Yunarto.
Kontributor : Damayanti Kahyangan