Sosok kakak asuh diduga memberi bantuan berupa kerja sama dengan berbagai pihak yang tengah melakukan penyelidikan kasus pembunuhan Brigadir J yang didalangi oleh Ferdy Sambo.
Dugaan tersebut diungkapkan oleh Guru Besar Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran (Unpad), Muradi yang mengatakan bahwa pola dugaan tersebut memang sudah terlihat.
"Indikasinya terlihat, Polanya juga terlihat. Saya cuman bilang mengajak teman-teman (kakak asuh) fokus saja pada proses pengadilan," kata Muradi dalam wawancara yang ditayangkan Kanal Youtube KOMPASTV.
Muradi menyebut sang kakak asuh ini diduga turut memantau proses hukum Ferdy Sambo, mulai dari penetapan dirinya sebagai tersangka pembunuhan Yosua, hingga proses sidang KKEP untuk Ferdy Sambo.

Menurut Muradi, sosok kakak asuh ini diduga berusaha untuk menghalang-halangi, namun gagal.
Terakhir, Muradi berharap proses pengadilan kasus Ferdy Sambo ini dapat dikawal dengan serius. Karena ia khawatir kakak asuhnya akan bergerak lebih jauh, bahkan bisa saja sampai mendekati jaksa dan hakim.
"Saya berharap FS (Ferdy Sambo) ini legowo. Fokus pada peradilan yang akan dijalani dalam waktu dekat. Dan Kakak asuh membiarkan prosesnya," tuturnya.
Dugaan sementara, sosok kakak asuh Ferdy Sambo ini masih ada di lingkungan kepolisian, dan ada juga yang sudah purnawirawan.
Sosok tersebut menurut Muradi juga merupakan sosok yang membantu memuluskan jalan karir Ferdy Sambo di Polri.
Baca Juga: Ferdy Sambo Divonis Hukuman Mati? Cek Faktanya
Ketika disinggung apakah sosok purnawirawan tersebut merupakan seorang Jenderal bintang empat, ia pun tidak membenarkan sekaligus tidak membantahnya.