Beberapa perusahaan tambang nikel di Pulau Obi telah menjalankan amanat hilirisasi dengan meningkatkan nilai tambah, melalui proses pengolahan atau biasa disebut smelter dan pemurnian.
Jokowi juga mengatakan bahwa hilirisasi nikel telah meningkatkan ekspor besi baja 18x lipat dengan nilai Rp306 triliun di tahun 2021. Sebelumnya di tahun 2014 hanya sekitar Rp16 triliun. Manfaat lain dari hilirisasi nikel tentu saja berupa kontribusi peningkatan pendapatan ekonomi daerah, jumlah serapan tenaga kerja, dan kontribusi bagi masyarakat setempat.