Belum Ada Perintah dari Imam Besarnya, Massa di Patung Kuda Masih Bertahan dan Salat Maghrib Berjamaah saat Hujan

Jum'at, 23 September 2022 | 18:40 WIB
Belum Ada Perintah dari Imam Besarnya, Massa di Patung Kuda Masih Bertahan dan Salat Maghrib Berjamaah saat Hujan
Ratusan demonstran yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) melakukan salat magrib berjamaah di sekitaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2022). (Suara.com/Faqih)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan demonstran yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) melakukan salat magrib berjamaah di sekitaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2022).

Meskipun hujan turun mengguyur tidak menyurutkan semangat mereka untuk tetap bertahan hingga tuntutannya tersampaikan.

Pantauan Suara.com, saat adzan magrib menggema, mereka langsung berbaris membentuk shaf untuk salat. Dengan menggunakan jas hujan, sebagian massa menunaikan salat secara berjamaah.

Baca Juga: Massa Habib Rizieq Demo Tolak BBM Naik di Jakarta, Jokowi Ternyata Bekerja di Istana Bogor

Sebelumnya salah satu orator dari atas mobil komando mengimbau agar massa tetap bertahan lantaran tuntutan mereka belum tersampaikan.

Bahkan dikatakan orator, ada perwakilannya yang ingin menyampaikan aspirasi mereka ke pihak Istana Kepresidenan. Namun hal ini urung dilakukan karean emreka menyebut di Istana tidak ada orang sehingga aspirasi mereka tidak tersampaikan.

“Ambil handphone kalian, kabarkan orang rumah jika kalian masih disini. Agar mereka tidak mencari,” kata orator, di Patung Kuda, Jumat (23/9/2022).

"Kita tidak akan pulang sebelum pimpinan kita, Imam Besar kita menyuruh kita untuk pulang. Siap untuk bertahan?,” kata orator.

“Siap,” jawab massa.

Baca Juga: Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Massa GNPR Mulai Berdatangan Ke Patung Kuda

Meski demikian orator mengimbau agar jangan sampai terprovokasi sehingga berbuat anarkis.

“Ingat, sejengkal pun kita tidak akan bergeser. Tapi jangan anarkis,” tutup orator.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI