Bawa Peralatan Masak Saat Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM, Emak-emak: Bisa Bikin Rumah Tangga Tak Harmonis

Jum'at, 23 September 2022 | 15:09 WIB
Bawa Peralatan Masak Saat Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM, Emak-emak: Bisa Bikin Rumah Tangga Tak Harmonis
Massa aksi dari kalangan emak-emak yang ikut turun ke jalan bersama Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2022) siang turut membawa peralatan masak. (Suara.com/ Yosea Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Massa aksi dari kalangan emak-emak yang ikut turun ke jalan bersama Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2022) siang turut membawa peralatan masak.

Sembari menunggu peserta aksi lain berdatangan ke lokasi, sejumlah ibu-ibu itu memukulkan spatula ke sebuah pancing sambil meneriakkan tuntutan. Menurut salah satu ibu-ibu bernama Ida, peralatan masak yang dibawa itu sebagai simbol dari penolakan terkait kenaikan harga BBM.

"Karena ibu-ibu atau emak-emak paling terdampak atas kenaikam harga BBM," kata Ida saat dijumpai awak media.

Sementara itu, lanjut Ida, pendapatan suami yang bekerja tidak naik atau bertambah. Dengan naiknya harga BBM, Ida turut merasakan imbasnya, yakni harga sembako juga melonjak.

Baca Juga: Jalan ke Istana Ditutup Jelang Demo GNPR, Polisi Pasang 3 Lapis Barrier Beton di Patung Kuda

"Kami terdampak langsung baik itu di rumah satu lagi catat, pasti ini akan menimbulkan ketidakharmonisan di dalam rumah," kata dia.

Ida menyebut, naiknya harga BBM juga dapat memicu keributan dan berimbas pada perceraian. Untuk itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus bertanggung jawab atas situasi tersebut.

"Pasti akan ada keributan ketika keributan tidak dapat diselesaikan pasti tingkat perceraian akan tinggi, yang tanggung jawab siapa? Bapak Jokowi, karena dia sudah mengumumkan kenaikan BBM. Ini bukan hanya pada kami, tapi seluruh elemen juga terdampak."

Pantauan Suara.com, ada sejumlah spanduk tuntutan yang dibawa massa aksi. Salah satunya spanduk dengan tulisan "Jokowi Gagal Sejahterakan Rakyat Indonesia, Turunkan Harga BBM atau Jokowi Mundur."

Massa aksi dari kalangan emak-emak yang ikut turun ke jalan bersama Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2022) siang turut membawa peralatan masak. (Suara.com/ Yosea Arga)
Massa aksi dari kalangan emak-emak yang ikut turun ke jalan bersama Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2022) siang turut membawa peralatan masak. (Suara.com/ Yosea Arga)

Selain itu ada pula spanduk bertulisan "Turunkan Harga Sembako." Saat ini, massa aksi tengah menyanyikan lagu Indonesia Raya sembari menunggu peserta yang belum datang.

Baca Juga: Massa GNPR Geruduk Istana Habis Jumatan, Kawasan Medan Merdeka Barat Ditutup Kawat Berduri dan Barrier Beton

Dari balik kawat berduri dan barier beton yang membentang di bawah JPO, polisi turut menyambut kedatangan massa. Melalui pengeras suara, polisi menyebut akan mengawal aksi unjuk rasa sampai selesai.

"Kami hadir di sini bersama kepolisian Polda metro jaya, rekan TNI dan aparatur pemerintah daerah hadir untuk mengawal, menjaga saudara-saudaraku yang akan menyampaikan pendapatnya d muka umum," kata petugas.

Polisi mengimbau kepasa massa aksi untuk menyampaikan pendapat sesuai aturan yang berlaku. Massa aksi diminta tertib, damai, dan tidak mengganggu hak orang lain.

"Untuk itu Saya ingatkan untuk saudara-saudara semuanya dalam menyampaikan pendapat di muka umum mari kita lakukan dengan damai, tentram, tertib dan tanpa mengganggu hak-hak orang lain. Kami berharap penyampaian aspirasi, penyampaian pendapat di muka umum Bisa berjalan dengan baik."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI