"Masyarakat yang kekurangan daya listriknya kan 450 VA, ini kebutuhannya 1.200-1.800 watt, gede sekali," ungkap Mulan.
Kritik Mulan tersebut sontak disambut dengan positif oleh warganet. Beberapa dari mereka menyetujui pendapat Mulan lantaran pengalaman mereka sendiri menghadapi listrik yang tak stabil di rumah mereka.
"Wong listrik mota-mati nggak stabil kok nganggo kompor induksi. Setuju sama Mulan Jameela," tulis warganet via Twitter.
"Baru kali ini gua seumur umur setuju sama Mulan Jameela hahaha," sahut warganet lain.
Warganet lain juga ragu jika kompor listrik bisa memasak makanan Indonesia hingga matang, salah satunya yakni jenang.
"Gak bisa salahin Mulan Jameela, cobak ngudek jenang ambek kompor listrik (coba masak jenang pakai kompor listrik -red)," timpal warganet lainnya.
Warganet lain juga turut khawatir biaya listrik yang meningkat saat memasak hidangan hari raya yang berlimpah.
"Aku setuju sama Mulan Jameela. Gimana nanti pas lebaran, masak menunya gak cuman 1 macem, proses masaknya lama. Banyar listriknya pasti mahal," tulis warganet.
Kontributor : Armand Ilham
Baca Juga: 5 Perusahaan Dapat Cuan dari Program Kompor Induksi, Konglomerat Ikut Kecipratan