Polri Jawab Soal 26 Juta Dokumen Kepolisian Bocor: Itu Data Usang!

Bangun Santoso Suara.Com
Jum'at, 23 September 2022 | 12:41 WIB
Polri Jawab Soal 26 Juta Dokumen Kepolisian Bocor: Itu Data Usang!
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo (tengah) memberikan keterangan pers terkait hasil sidang banding kode etik Polri terhadap mantan Kepala Divisi Propam Polri Ferdy Sambo di Gedung TNCC Polri, Jakarta Selatan, Senin (19/9/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo menyebutkan 26 juta dokumen yang diduga dibocorkan oleh peretas itu adalah data usang berdasarkan hasil penelusuran Tim Siber Polri.

"Saya sudah tanyakan. Setelah didalami Tim Siber, itu hoaks. Data pada tahun 2016," kata Dedi saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (23/9/2022).

Selain data usang, dokumen atau data tersebut juga bisa didapatkan dengan mudah di internet.

Ia lantas mencontohkan tidak ada keterkaitan antara data yang satu dan yang lainnya, seperti data Polda Kalimantan Tengah tidak nyambung dengan data Polda Metro Jaya.

Baca Juga: Tak Percaya Begitu Saja Pada Data Polri, Komnas HAM Bakal Cek dan Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J

"Data itu bisa didapat di internet. Datanya dari Polda Kalteng wis enggak nyambung dengan Polda Metro," kata Dedi sebagaimana dilansir Antara.

Meskipun demikian, dugaan kebocoran data tersebut tetap bakal didalami. Pendalaman untuk melacak pelaku penyebarnya, kemudian memproses secara hukum.

"Ya, penyebarnya masih didalami lagi supaya Ditsiber Polda Metro Jaya saja enggak usah Mabes," kata Dedi.

Sebelumnya beredar berita 26 juta dokumen Polri bocor ke publik. Dokumen tersebut diunggah dalam situs gelap Brached Forum oleh pengguna menamai dirinya Meki. Dalam unggahannya, dia menuliskan "26M Database National Police Identity of Indonesia Republic".

Unggahan itu di-posting pada hari Rabu (21/9) dengan mengklaim punya semua data personel Polri.

Baca Juga: Elsam: BSSN dan Kominfo Harus Segera Investigasi Kebocoran Data-data Polri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI