Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengungkapkan, calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Prabowo Subianto sebagai capres harus merupakan figur yang komplenter.
Dalam kata lain, figur cawapres itu harus bisa mengisi atau melengkapi kekosongan yang ada di diri Prabowo. Tidak kalah penting, Prabowo juga wajib mencari cawapres yang bisa menaikkan laju elektabilitas.
"Pasti yang bisa mengerek elektabilitas beliau ya dan komplementer," kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (21/9/2022).
Mengenai latar belakang cawapres, dikatakan Fadli bahwa pendamping Prabowo harus merupakan figur dari latar belakang yang berbeda.
Baca Juga: Soal Endorse Jokowi buat Prabowo Nyapres, Fadli Zon: Pasti akan Membantu, Apalagi dari Penguasa
Hal itu agar Prabowo dan wakilnya nanti bisa saling mengisi. Ia mencontohkan, figur cawapres bisa dari kalangan sipil yang agamis. Mengingat Prabowo berlatar belakang militer dan nasionalis.
"Kalau Pak Prabowo nasionalis ya tentu orangnya harus lebih dekat dengan agamis. Kalau (Prabowo) militer, (wakilnya) sipil. Itu yang komplementer," kata Fadli.
Sebelumnya, Fadli Zon mengatakan, jika ada kader Gerindra, selain Prabowo Subianto ingin maju di Pilpres 2024 siap-siap menerima konsekuensi. Menurutnya, soal calon presiden, Gerindra sudah bulat mendorong Prabowo lagi.
Pernyataan Fadli menanggapi pertanyaan awak media soal Sandiaga Uno yang menyatakan siap maju dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Kalau secara partai kita sudah pasti akan mendukung pak Prabowo sebagai calon presiden itu hasil Rapimnas. Kalau ada kader yang lain tentu ada konsekuensinya kan," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/9/2022).
Baca Juga: Fadli Zon Sindir KSAD soal Jabatan, Balasan Warganet ke DPR Lebih Menohok
Kendati begitu, Fadli tak merinci soal konsekuensi apa yang akan didapati Sandi jika tetap ngotot ingin nyapres di 2024. Ia menilai, sejauh ini majunya Sandi di Pilpres 2024 hanya sebatas wacana.
"Kan belum tentu maju juga sebagai capres. Kan belum tentu. Saya bilang tadi wacana belum tentu itu ada ini nanti kalau ada ketentuan itu tahun depan menurut saya ketika sudah ada penetapan calon atau menjelang penetapan calon baru itu pasti ada kejelasan kalau sekarang ada orang berwacana ya susah ya kan partai pendukung aja belum jelas. Kalau Pak Prabowo sudah jelas," ungkapnya.
Lebih lanjut, Fadli enggan memusingkan soal dinamika yang terjadi. Menurutnya, kalau pun ada pernyataan mendukung atau menolak Sandiaga maju di Pilpres 2024 hanya sebatas pendapat saja.
"Saya kira dinamikanya ada yang melihat itu hanya sebagai suatu wacana yang masih jauh dari, yang saya dengar dari pernyataan pak Sandi juga demikian. Tapi kalau soal capres kita sudah menetapkan pak Prabowo," katanya.